Archive for Maret 2013

Aku Dan Mama di Hotel Part 2

Sabtu, 09 Maret 2013 · Posted in

....
Kami berciuman dan berpelukan telanjang bulat dengan mama , sangat lembut dan perlahan-lahan, rupanya mama juga sangat menikmatinya, Napas Kami mulai memburu , terkadang mamamengeram dan menggeliat apabila kusentuh dan kupelintir halus putting teteknya .. Auhh!!, jangan disitu Ar..!!, mama nggak tahan… sayannngggg, keluh mama panjang…, “tetapi enak kan Mam!!” Aiii!!!…mama makin kesurupan..dan berupaya meraup Yuniorku..yang makin kaku dan membesar Maksimal…
Sewaktu mama menggenggam Yuniorku ,Tubuh mama kudorong menjadi terlentang dan dan kutindih dengan badanku ..Mulut Kami makin bersatu , kupeluk erat tubuh mama yang mungil , dan Yuniorku kuarahkan ke Vagina mama, tetapi mama tetap menggenggam yuniorku, hanya menggosok-gosokan kepala yuniorku ke Mulut Vaginanya yang juga mulai berlendir. Terkadang Kepalanya sudah masuk setengah tetapi mama , mengeluarkan nya lagi… Karena saya tidak tahan lagi perlakuan mama seperti ini…Kutarik Tangan mama yang menggenggam yuniorku agar terlepas..rupanya usahaku ini cukup berhasil dan dengan cepat kuselipkan kedalam Vagina mama, Terasa Vaginanya sangat licin, menggesek dan berlendir serta berdenyut menjepit…Aowww…!!! Teriak mama, Kugocok Vagina mama dan mama mengimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang tak karuan… tetapi baru 2-3 kali gocokan, tiba2 mama dengan kekuatan penuh… menaikan bokongnya tinggi-tinggi dan menggessernya jauh kesamping akhirnya yuniorku terlepas dari vaginannya ..clukppp …”Aiii!!!…kenapa dikeluarin Mam…”, “Nggak… boleh sayang..”.
Tiba tiba mama mulai bangun kemudian membawa selangkangnya ke wajahku persis mulut vaginanya berhadapan dengan mulutku , mama mulai menunduk dan meraih Yuniorku dan memasukan ke mulutnya dan melumutnya , terkadang Yuniorku digigitnya perlahan2 sambil bergantian dengan bibir yang lembut dan hangat, yang paling mengasikan kalau kepala Yuniorku digelitik dengan lidah mama, begitu juga klitoris mama , saya gelitik dengan ujung lidahku, terkadang mama hilang kontrol , mendengus menambah gocokan dan lilitan lidahnya di kepala Yuniorku, terkadang sangkin bernafsunya juga mama , tangannya ikut pula meramas biji pelirku… dan semuanya berlangsung saling kerja sama membantu masing masing mencapai puncak birahi yang membuat lupa segala-galanya bahwa berbuatan bersanggamah dengan ibu kandung yang orang katakan sangat tabu, tetapi justru sangat mengasikkankan dan jauh lebih nikmat dengan memek manapun….di dunia ini.
mama makin gila mengocok Yuniorku, dan akhirnya , saya tak tahan lagi…cepat donk mama… masukkin kedalam memek mama.., aowww…cret…. cret.. sabar sayang…kata mama kesurupan mempermainkan air maniku sambil menggosokkannya di-kedua buah dadanya…
mama juga tidak tahan sayang….,Tidak berapa lama kemudian mama berganti posisi, duduk persis diatas selangkangku persis posisi Yuniorku berhadapan langsung dengan vagina mama, mamamenuntunnya dengan sangat gampang memasuki liang sanggamanya dan menjepitnya…wow…wow…. suatu kenikmatan yang sangat sulit dilukiskan dengan kata2, tidak ada lagi kenikmatan yang melebihi kenikmatan sewaktu Yuniorku dijepit dan dikocok oleh vagina mama, pinggul mamanaik turun menyebabkan Yuniorku masuk makin kedalam dasar vagina mama,…, saya tidak ingin kenikmatan ini berlangsung cepat, saya turun dari pembaringan, menggendong mama sampil masih melekatkan Yuniorku kedalam vagina mama, kugoyang2 tubuh mama yang mungil, mama makin kesurupan…dan juga merasakan kenikmatan yang tiada tarnya…mata mama mulai terpejam… sambil berdengus ach–ach… mama tidak tahan lagi, minta diturunkan untuk mengakhiri permainan ini…” sayang… turunkan mama..tancapkan Yuniormu sayang lebih dalam..”, kubaringkan tubuhmama, kuperberat tekanan Yuniorku masuk ke vagina mama, mama menjepit makin kencang..vagina mama makin berdenyut2… dan akhirnya pelukan kami berdua makin kencang,mama seakan akan menggantung ditubuhku lekat dan sangat erat …cret–cret… dan rintihan kenikmatan mama bercampur aduk dangan geramanku… semuanya berakhir membawa kami berdua ke langit ketujuh…
Setelah ledakan kenikmatan birahi bersanggamah dengan mama yang menghamburkan air mani kami berdua tercecer kemana-mana membuat kami berpelukan lemas dan penuh kebahagian… dan akhirnya jam didinding hotel telah menunjukan pukul 03 pagi. yang akhirnya kami berdua tertidur kelelahan dalam keadaan telanjang bulat berpelukan bagai bayi yang baru lahir…
Keesokan harinya mama dan Yuniorku keduluan terjaga… , mama sambil memelukku ,menjepit hidungku sehingga saya sulit bernafas dan akhirnya saya juga terbangun…, Selamat Pagi Anak Nakal…sambut mama sambil tersenyum manis…, tidak kusiasiakan Kesempatan ini , kutarik tubuhmama persis menindih tubuhku, Kuraih wajah mama dan kulemut bibirnya yang tipis…, mama pun bereaksi menyambut ..malah dalam posisi tubuhnya menindih tubuhku… berusaha memasukan Yuniorku ke Vaginanya…
Nampaknya Napsu Birahi mama makin menjadi jadi setelah bersanggama , tidur istirahat semalam .. kusambut kebinalan mama dan tiba –tiba mama menghentikan gerakannya sambil berkata.. Ar, Kamu belajar dari mana kurang ajar setubuhi mama . sebelum saya menjawab , mamamengencangkan otot Vaginanya..membuat yuniorku makin kelelap..“Kan mama yang ajarin…” jawabku singkat sambil membalikan tubuh mama menjadi tertelungkup.., kuangkat pinggul mamasedikit meninggi dan kuarahkan yuniorku ke Vagina mama dari belakang.. Kembali terdengar geraman mama.. “Jangan gini Ar..oww!!, tetapi goyangan Maya justru mendukung dan menyambut .. Kugocok Vagina mama dari belakang…agar tidak terepas kedua tanganku menggenggam pinggulnya..mama makin menggelapar.., dan kocokanku makin kencang …, tubuh mama terangkat menyebabkan buah dadanya bergelantungan bergoyang seirama tumbukan Yuniorku ke Vaginanya, tiba-tiba mama meraih kedua tanganku dan membawa ke gundukan buah dadanya…dan mama mengeram histeris tetapi suaranya teredam karena Wajah mama dibenamkan dikasur..Dalam beberapa saat kemudian , kami berdua mengambil posisi duduk berhadapan..tepanya mama duduk diatas selanggkangku..dengan Vaginanya masih tetap menjepit yuniorku…, mama menaik-turunkan bokongnya sambil mendengus dan saya menjilat leher mamasambil meremas kedua buah dadanya…. Dan akhirnya kami mengalami orgasme dalam posisi duduk ..
Kami duduk terdiam , berpelukan , saling menatap , mama tersenyum manis… , sambil kukecup bibir mama , kubaringkan tubuh mama perlahan-lahan… dengan tidak melepas yuniorku didalam vagina mama dan pelukanku… “ mama..!!, ada satu permintaan Anakmu yang Nakal ini”, “apa sayang !!” sela mama, “ Saya sayang mama dan saya sangat mencintai mama, …Maukah mamamenjadi isteriku selama-lamanya??” Gila Kamu Ar.. Mana Ada Anak memperisteri Ibu Kandungnya” jawab mama sambil tersenyum “, “tetapi kamu boleh setubuhi mama kapan kamu mau, asalkan Ayahmu tidak tau” sambungnya..
Selama hamper sejam, kami berdua masih berbaring dan bercinta dengan keadaan telanjang bulat, saya berbaring terlentang sambil membelai rambut mama yang acak2akan, mama berbaring tertelungkup dengan kepala bersandar didadaku, wajahnya menengadah keatas sangat dekat dengan wajahku, sehingga nafas kami berdua saling menyatu, tangan kiriku membelai tubuh mamayang mungil, sampai kepinggang , terkadang kuelus buluh pubis mama yang halus dan pahanya yang sangat Mulus, mamapun tidak henti2nya mengelus yuniorku, seakan akan tidak rela apabila benda yang bulat panjang ini yang telah membuatnya menjadi setan histeris akan mengkerut. Cerita kami kami berdua dipenuhi dengan kata-kata cinta birahi dan model atau gaya bersetubuh, dan akhirnya mama meminta ”Gendong mama ke Kamar Mandi Sayang”
Dikamar Mandi , tubuh kami berdua saling melekat terus …, mama tidak pernah melepaskan ciumannya, sewaktu Mandipun kami bersetubuh berdiri, suatu kenikmatan tersendir yang mamabelum pernah merasakannya yaitu Badan kami lumuri sabun cair sehingga sangat licin, mamamencapai orgasme sewaktu saya menggendong dan menyetubuhinya sambil berdiri..tawa cekikan dan teriakan kenikmatan serta kebahagian birahi mama mengaun dikamar mandi. Dibak Mandi yang sempitpun Kami Mandi berdua melanjutkan babak berikut..dan akhirnya mama pun orgasme kedua kalinya di Bak Mandi. Didalam air yang dipenuhi busa sabun dan birahi.
Sangking Gilanya Kami berdua, Kami keluar dari kamar mandi masih dalam keadaan telanjang bulat dan berpelukan, berciuman, kemudian saya duduk disopa, mama saya dudukan diatas selangkangku…, Yuniorku yang tak kunjung mengalah tetap berkubang di Vagina mama.. sampai akhirnya Jam 11 lewat 30 menit..kami bersiap-siap check out dari hotel.
Sewaktu kami hendak mengambil kunci Mobil diresepsionis, Kami disapa “Selamat Siang , terima kasih atas kunjungannya dan semoga Bapak dan Ibu menikmati Kebahagian di Hotel Kami”, mamahanya tersenyum dan berjalan menggantung di Bahuku menuju ke Mobil Kami yang telah disiapkan.(TAMAT)

Aku Dan Mama di Hotel Part 1

· Posted in

Jumat siang, sepulang dari kuliah, saya diajak ibu kepesta perkawinan keluarga di luar kota, yang jaraknya kurang lebih 200 km atau 4 jam perjalanan mobil kalau tidak lagi macet melewati Puncak. Pesta keluarga rencananya dilangsungkan sebentar Malam jam 19.00. sampai selesai. dan diperkirakan jam 22.00 akan selesai dan langsung pulang lagi ke rumah di Jakarta. Sesampai di tempat Pesta.. para sahabat dan keluarga banyak yang mengagumi kecantikan Ibu. Malah ada yang bercanda bahwa pasangan Kami (saya dan Ibu Kandungku) adalah ibarat pasangan suami isteri yang sangat serasi. Pokoknya diantara Keluarga dan sahabat , kami lah yang menjadi fokus pandang . Lebih wow… dibandingkan mereka yang sementara duduk dipelaminan malam itu.Memang Kecantikan ibu tidak ada duannya, melebihi kecantikan tamu2 sebayanya yang hadir malah masih lebih cantik dan seksi dibandingkan Ibu-Ibu 10 tahun lebih mudah dari Ibu, walau pun sebenarnya Ibuku sudah terbilang umur 40 tahun. Ibu selalu menjaga kesehatan dan tidak pernah melupakan senam, Kalau dirumah selalu merawat tubuhnya, agar tetap fit , cantik dan seksi.
Tepat jam 22.00 , kami pamitan untuk pulang, maklum rumah sangatlah jauh dan bila tidak ada halangan mungkin sampainya dirumah sudah tengah malam atau jam 02 Pagi….. tepatnya setengah jam kemudian pk 22.30, kami telah meninggalkan tempat pesta dan saya langsung menancap mobil untuk pulang. dalam perjalanan tiba ibu mengingatkanku.. hati2 .. jangan terlalu kencang .. sayang !!!, jalannya sangat licin”, betul kata mama, karena hujan yang turun mulai deras, mana lagi mendekati puncak semakin berkabut. Beberapa saat kemudian, Tiba2 stir mobil kurasakan sangat berat, ” Aduh mamai…, Ban Mobilnya Kempes…”, secara refleks Ibuku menjawwabnya ” Cepat pinggirkan mobil kehalaman hotel terdekat … ntar nggak keburu … bisa —bisa kita ngadat di jalan .. mana hujan deras lagi”… iya Mam “jawabku singkat … sambil berbelok memasuki salah satu hotel berbintang yang ada di Kaki Lereng …Puncak.
Sebelum kami keluar dari mobil, Ibuku berkata, .. ” Sayang, kalau Ban Mobilnya Kempes dan gak bisa ditolong lagi…, kita harus menginap di Hotel ini, Besok pagi aja perjalanan kita lanjutkan”, dan memang keadaan yang mengharuskan kami untuk singgah bermalam…di hotel berdua denganmama
Kami berdua dijemput dan diantar ke Resepsionis… , dan untuk mengurangi kecurigaan ,Ibuku langsung mencatat identitas kami berdua sebagai suami isteri , Ibu mengerling kepadaku.. sambil mengeluarkan Credite Cardnya untuk digesek sebagai jaminan nginap hotel 1 Malam.
Setiba di Kamar, .. mama langsung tersenyum manis dan berkata..” Sayang… jangan macam2 yah!!!, walaupun ditempat pesta tadi malam , mereka bercanda katakan kita seperti pasangan suami isteri dan di resepsionis , mama juga mengatakan kita suami isteri , tetapi kamu tetap anakmama.. nggak boleh macam2 sama mama. yah !! .. spontan saya menjawab ” OK!! Mam.., sayang yang cantik ” . Entah dari mana datangnya keberanianku untuk merayu Ibuku, walaupun itu saya sampaikan secara bercanda … tetapi kalau dipikir, wah bisa berabe juga .. sekamar di Hotel dengan Ibu Kandung yang cantik dan seksi.. pasti dugaan orang kalau bukan Suami Isteri yang kemalaman pastilah peselingku yang kaya , dan yang jelas pastilah mereka memanfaatkan waktu yang sangat panjang untuk bersetubuh.., atau bersanggamah atau ngentot.. sepuas-puasnya, tidak ada dugaan ketiganya…
Pikir2 praduga orang, tak terasa Yuniorku menegang..makin kencang .. kayaknya setan setan berahi mulai menguasai fikiranku…membuatku hampir salah tingkah…, tiba2 Ibuku berkata ” mamaMau Mandi dulu yah.., tolong bukakan korset mama”, wowww.. setan penggoda makin kuat, ” iya.. iya.. Mam” sahutku agak bergetar, sambil membuka korset mama dan entah kenapa, saya mencoba melirik ke buah dadanya dari samping belakang, dalam hatiku berkata, walaupun mama tidak menggunakan korset tetapi cetakan tubuhnya sangat sempurna, Pinggang yang ramping bak pinggang anak perawan yang diikuti dengan pinggul lebar yang sangat serasi dengan tonjolan buah dada yang masih tegak menantang kedepan, ditambah lagi kulit mama putih tak bernoda sangat halus dan harum…, Pastilah semua laki-laki ingin menikmati keindahan dan kesempurnaan alam yang ada pada mama…tanpa kecuali termasuk saya, anak kandungnya….
Sewaktu mama di kamar mandi..terdengar sayup sayup riak air di Bak Mandi yang bersentuhan dengan tubuh montok mama yang telanjang bulat, tak terasa tanganku mulai memegan siyunior yang mulai tidak dapat dikendalikan dan tiba2 terdengar teriakan perlahan mama ” sayang… kamu juga mandi ya !! airnya Nyaman dan hangat “ jawabku ” ntar Mam ” , ” Iya donk , masa sih mandi bareng ?” lalu senyap…, pikirku.. apa ini signyal plus dari mama???, atau hanya karena candamama ???, tak terasa.. genggaman pada Yuniorku makin kencang, “Sabar yah yunior.. kamu ntar saya masukan di memeknya mama ” gumanku dengan fikiran mulai kurang ajar dan kotor…
Selang beberapa saat , mama keluar dari kamar mandi, dan tubuh mama hanya dililit ketat oleh selembar handuk sebatas setengah buah dada mama ke bawah sampai sejengkal diatas lutut, Karena suhu kamar sangat sejuk , sambil berlari kecil.. mama menuju spring bed langsung masuk dalam selimut yang tebal, lalu mama berkata ” Gantian mandinya… mama mau tidur duluan “, dan saya langsung menjawabnya ” gak jadi mandi Mam.., pagi aja sekalian…” jawabku singkat, karena jawaban ini sudah saya persiapkan agar cepat2 bisa tidur alias lebih cepat tidur di sampingmamaku, ” Terserah kamu aja… tapi kalau bau jangan baring disamping mama ya??”
Saya lewatkan kira-kira 10 menit setelah nafas mama seperti mulai teratur alias tidur… perlahan lahan saya naik ke pembaringan disamping kiri mama, maksud saya untuk ikut juga masuk dibalik selimut, saya tarik dan simak sedikit selimut yang satu-satunya akan kami pakai berdua, tetapi tiba2mama mengeliat mungkin terasa hembusan dingin akibat selimut yang menutupi tubuhnya tersinkap sedikit.., tampak mama tidur dibawah selimut tanpa mengenakan sehelai kain alias telanjang bulat ,karena kami memang tidak mempersiapkan pakaian tidur , mama tidur miring membelakan disebelah kanan, perlahan saya masuk dibalik selimut disamping kiri mama yang telanjang , dan selang beberapa saat kemudian, mama membalikan tubuhnya dan wajahnya hampir menyentuh wajahku, kutatap matanya yang tertutup indah, bibir yang tipis merekah menantang, hidung kecil yang mancung.., kuberanikan dan kucoleng perlahan hidung mama, tetapi tak ada reaksi, kulanjutkan untuk menarik kebawah bibir mama yang tipis, agar tampak gigi yang putih rapi berjajar, juga tak ada reaksi dari mama, dan akhirnya dengan berdebar-debar kurapatkan mulutku dan kukecup bibir mama, mulai desak nafas mama sedikit terganggu, mungkin terhalang dengan hidungku akhirnya mama membuka sedikit mulutnya, tanpa kuberi kesempatan menutupnya , kusedot lidahnya, dan rupanya mamaku dalam tidurnya juga membalas ciumanku…, dan selanjutnya kualitas keberanianku kutambah dengan mulai memeluk dan melingkari badan mamadengan lenganku, reaksipun datang dengan makin merapatnya tubuh mama yang mungil dan telanjang ini kedadaku, paha mama mulai menyerang dan menyentuh yuniorku yang berubah menjadi Yunior yang kenyal dan berdiameter sebesar pergelangan tangan mama, pelukan mamamulai mengencang, mungkin bermaksud menarik obyek yang lebih hangat yang ada pada badanku, keadaan ini membuatku makin kesurupan, tangan kiriku mulai mengerayangi pingul mama, turun kebawah bagian bokongnya, terus turun dan berputar kedepan lebih kebawah lagi, dan akhirnya sampai kebulu pubis mama yang sangat halus, kutelusuri bibir vagina mama dan akhirnya jari telunjukku mengelitik klitorisnya…,
mama mulai berekasi , kedua paha mama menjepit , tangan kanannya mencakar punggungku dengan kuku mama yang tajam, mungkin ini dalah refleks akibat sesutu yang memasuki vaginanya, hanya mama yang tahu, tubuh mama saya dorong agar sedikit terlentang dan mulailah saya menindis setengah tubuh mama terutama buah dada kiri mama dengan tubuhku, paha kiri mamadengan paha kiriku, dan tangan kananku mulai saya aktifkan dari belakan leher mama untuk mengerayangi buah dada kanan mama, bibir mama dan bibirku membentuk satu ruang dan kedua lidah kami saling menggelitik, nafas mama makin memburu , saya makin kesurupan dan menyerang , akibat makin kerasnya remasan tangan kananku ditetek kanan mama dan jari telunjuk kiriku yang mengelitik klitoris mama yang mulai memanas dan mengeluarkan lendir membasahi vagina mama, akhirnya mama tersentak ” Hey… kamu ngapain mama…ini gak boleh Ar… !!, “kata mama kaget dan marah, jawabku sambil gemetar dan bernafsu campur aduk, ” saya tidak bisa tidur mam…, apalagi seranjang dengan mama yang lagi telanjang bulat” ” ohw.. begitu yach … mama terdiam agak lama lalu membalik membelakangiku , sambungnya “tetapi Jangan kasar gitu donk !!” lalumama terdiam lagi…namun napasnya masih memburu dan bergetar , inilah kata-kata mama yang kurang saya mengerti , apakah perbuatan saya tadi dibenarkan tetapi nggak boleh kasar atau ??? apa yach…. Saya tidak berani lagi ngomong macam2.. dan jawabku singkat “Maaf mama” sambil menatap punggung mama yang masih agak bergetar, entah beberapa lama kami terdiam berdua tiba2 mama Membalik sambil berkata ..”kalau kamu pingin bercinta dengan mama harus lembut dan perlahan-lahan aja.. kan masih banyak waktu”, sambungnya lagi “Kamu Anak Nakal boleh peluk dan mencium mama , pokoknya tubuh mama malam ini kuserahkan semuanya kepadamu kecuali yang satu ini, yaitu Yuniormu yang gede ini dilarang keras memasuki vaginanya mama”, sambilmama memegang Yuniorku dan menarik dan menyapu kepermukaan vaginannya. ” tapi justru cuma yang satu ini milik mama yang paling nikmat ” selaku protes, dan mulai berani , “siapa yang bilang anak goblok ” , mama mulai menindih tubuhku dan menciumku, Kubalas ciuman mama , wow… sangat nikmat dibandingkan waktu saya mencium mama dalam keadaan tertidur, tetapi kali ini dengan sadar sesadarnya, justru mama memulai meransang, sambil melemparkan selimut kelantai, jadinya kami betul – betul telanjang bulat di udara kamar yang sejuk diatas ranjang . (Bersambung...)

Cerita Dewasa Sedarah Dengan Tanteku

· Posted in

Cerita dewasa sedarah dengan tanteku ini bermula saat aku masih duduk dikelas 3 smu. Oh ya Namaku Wawan, umurku sekarang 26 tahun. Ada sebuah Cerita Dewasa Seks yang sampai saaat ini masih saja terus kukenang dan selalu kuingat. yaitu sebuah kejadian cerita dewasa yang masih terus kuingat sampai saat ini. Saat sma aQu dititipkan kepadaseorang tanteku. Tanteku ini cantik dan tubuhnya mulus aduhai bikin semua pria yang liat pasti pengen segera berhubungan tubuh dengannya. Oke deh langsung aja pada inti cerita kali ini. Yuk kita simak aja gimana sih adegan seks sedarah yang saya lakukan dengan tanteku ini ?
cerita dewasa,cerita panas,koleksi ribuan cerita dewasa dan cerita sedarah terlengkap

Tanteku namanya Yuni, dia ini seorang “Single parent” dengan tiga orang anak; dua perempuan dan satu laki-laki. Suaminya sudah meninggal karena kecelakaan mobil. Suaminya ini memang seorang pembalap lokal yang tidak terkenal namanya. Dengan tiga orang anak dan umurnya yang sudah 37 tahun, tanteku ini masih saja kelihatan seksi. Tubuhnya terawat, karena dengan kondisi keuangannya yang mapan, tanteku secara teratur senam. Hasilnya, walaupun dengan tiga orang anak,
tubuhnya tetap terawat dengan baik. Pantatnya besar dengan pinggul yang juga besar tapi pahanya selain putih dan mulus juga singset tanpa ada tumpukan lemak sedikitpun. Payudaranya lumayan besar, entah kira-kira berapa ukurannya akupun tidak tahu tapi yang jelas masih sekal tidak kendor layaknya seorang Ibu yang sudah melahirkan tiga orang anak.

Kejadiannya berawal pada saat yang tidak diduga sama sekali. Saat itu di rumah sedang tidak ada orang hanya ada tanteku yang sedang asyik memasak untuk hidangan makan siang, kebetulan hari itu jadwal mengajar tanteku hanya satu mata kuliah saja. Sepulang sekolah, aku menemukan tanteku didapur sedang asyik memasak. Dengan langkah gontai karenakecapekan, aku langsung menghampiri meja makan.

“Tante Yun, belum siap yah makanannya?” tanyaku kelaparan.
“Belum Wan, sabar yah. Ini lo si Suti (pembantu tanteku) pulang tadi pagi, jadinya ya gini nih repot sendiri” keluh tanteku
Di dahinya terlihat cucuran keringat, belum lagi tangannya yang belepotan dengan berbagai macam bumbu yang sedang diraciknya. Kelihatan sekali kalau tanteku tidak pernah kerja “Sekeras” ini. Walaupun begitu, entah kenapa terlihat sekali wajah tanteku semakin cantik. Saat itu dia hanya menggunakan daster pendek yang sebenarnya tidak ketat tapi karenabentuk pantat dan pinggulnya yang besar, daster itu jadi kelihatan agak ketat dan memetakan garis dari celana dalamnya kalau dia sedang membungkukkan badannya. “Ah, seksi sekali” pikirku kotor.

“Wawan bantuin ya Tante?” tawarku.
“Boleh Wan, sini!” ternyata tanteku tidak keberatan.
Tidak ada angin tidak ada hujan, belum sampai aku mendekat, entah karena apa tiba-tiba kran air di cucian piring copot dari pangkalnya. Otomatis air yang langsung dari tandon air yang penuh menyembur dengan derasnya mengenai tanteku yang kebetulan ada didepannya.
“Aduh Wan, tolong.., gimana ini?” tanteku dengan paniknya berusaha menutupi saluran air yang menyembur dengan tangannya.
Karena tubuh tanteku tidak terlalu tinggi, untuk mencapai saluran itu dia harus sedikit membungkuk. Terlihat sekali dasternya yang sudah basah kuyup itu sekali lagi memetakan pantatnya yang besar. Garis celana dalamnya kini terlihat lebih jelas.
Dengan tergesa-gesa, tanpa pikir-pikir lagi aku segera mendekat dan membantunya menutup saluran air itu dengan tanganku juga. Tanpa aku sadari ternyata posisi tubuhku saat itu seperti memeluk tubuhnya dari belakang. Bisa di bayangkan, tanpa sengaja juga kontolku mengenai belahan pantatnya yang sekal. Keadaan ini bertahan beberapa lama. Hinggamenimbulkan sesuatu yang kotor dipikiranku.
“Aduh Wan gimana ini?” tanya tanteku tanpa bisa bergerak.
“Duh gimana ya Tante, aku juga bingung.” kataku mengulur waktu.
Saat itu, karena gesekan-gesekan yang berlebihan di kontolku, aku jadi tidak bisa menahan gairah untuk merasakan tubuhnya. Pelan-pelan aku melepas satu tanganku dari saluran air itu, pura-pura meraba-raba disekitar cucian piring, mencari sesuatu untuk menutup saluran air itu sementara. Tanpa sepengetahuannya aku justru melepas celanaku berikut jugacelana dalamku. Memang agak susah tapi akhirnya aku berhasil dan dengan tetap pada posisi semula kini bagian bawahku sudah tidak tertutup apa-apa lagi.

“Wah, nggak ada yang bisa buat nutup Tante. Sebentar Wawan carikan dulu yah”
Kini niatku sudah tidak bisa ditahan lagi, pelan-pelan aku melepas peganganku di saluran air.
“Pegang dulu Tante” kataku sedikit terengah menahan gairah.
“Yah, gih sana cepetan, Tante sudah pegal nih” sungut tanteku.
Kemudian tanpa pikir panjang, secepat kilat aku menyingkap dasternya, kemudian secepat kilat juga berusaha untuk melorotkan celana dalamnya yang entah warnanya apa, karena sudah basah kuyup oleh air, warna aslinya jadi tersamar.
“Ehh.. apa-apan ini Wan, jangan gitu dong!?” tanpa sadar tanteku melepas pegangannya disaluran air untuk menahan tanganku yang masih berusaha melepaskan celana dalamnya. Air menyembur lagi.

“Auhh.. ohh” suara tanteku jadi tidak jelas karena mulutnya kemasukan air. Tanpa sadar juga tanteku berusaha untuk menutup saluran air dengan tangannya lagi, otomatis tanganku sudah tidak ada yang menahan lagi.
“Kesempatan” pikirku, dengan satu sentakan celana dalam tanteku melorot sampai diujung kakinya.
“Auwch.. duh Wan jangan, aku ini tantemu, jangann..” Mohon tanteku.
Kepalang tanggung, aku langsung jongkok. Aku lalu menyibak pantatnya yang besar dan mencari liang senggamanya. Kudekatkan kepalaku, kujulurkan lidahku untuk mencapai vaginanya.
“Auwchh.. Wan.. ahh..” jilatan pertamaku ternyata membuatnya bergetar tanpa bisa beranjak dari tempat semula, kalau bergerak air pasti akan menyembur lagi.

Lidahku semakin leluasa merasakan aroma dari vaginanya, semakin kedalam membuat tanteku bergetar hebat. Entah kenapa sudah tidak ada lagi bahasa tubuhnya yang menunjukkan penolakan, yang ada kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak keruan. Kecari klitorisnya, memang agak sulit, setelah dapat kuhisap habis, dua jariku juga ikut menusuk liang vaginanya. Tidak terkira jumlah lendir yang keluar, tak lama kemudian, terasa pantatnya bergetar hebat.

“Ahh..hh Wann.. ahh aouhh..” dengan erangan keras, rupanya tanteku sudah mencapai orgasme. Tubuhnya langsung lunglai tapi tanpa melepas pengangannya dari saluran air.
“Aduh aku belum apa-apa” pikirku.
Langsung aku berdiri, kusiapkan senjataku yang sudah mengacung dengan keras. Dengan dua tanganku aku coba menyibakkan kedua belahan pantatnya sambil kudekatkan kontolku kevaginanya. Kudorongkan sedikit demi sedikit. Begitu sudah betul-betul tepat dimulut liang kenikmatannya, tanpa ba-bi-bu langsung kulesakkan dengan kasar.

“Ahh sakit Wan.. pelan.. auh” kepala tanteku langsung melonjak keatas, tanpa sengaja pegangannya di saluran air terlepas. Air menyembur dengan deras. Kepalang basah, begitu mungkin pikir tanteku karena selanjutnya dia hanya berpegangan dipinggiran cucian piring. Sudah tidak ada penolakan pikirku.

Kudiamkan sebentar kontolku yang sudah masuk hingga pangkalnya didalam vagina tanteku, ku nikmati benar-benar bagaimana ternyata vagina yang sudah mengeluarkan tiga orang manusia ini masih saja nikmat menggigit. Sensasi yang sangat luar biasa sekali. Pelan-pelan kutarik, kemudian kudorong lagi.

“Oohh.. Wan enak, terus sayang..yang cepat aouhh.. ahh.. terus sayang” pantatnya bergoyang melawan arah dari kocokanku.
“Nah gitu Wan, ouhh.. ya gitu teruuss..” Pinta tanteku.
Aku terus mengocokkan kontolku dengan cepat. Sebentar kemudian tubuhnya mulai bergetar hebat.
“Yang cepat Wan, Tante sudah mau keluar lagi.. ouhh.. terus” kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak karuan.
“Cepatt.. cepatt truss.. ouchh.. Tante kelluaarr.. aghh” Orgasmenya telah sampai dibarengi dengan kepalanya yang melonjak naik, tangannya mencengkeram pinggiran cucian piring dengan erat.
“Cabut dulu Wan.. Tante linuu..” pinta tanteku, karena merasakan aku yang masih mengocoknya dari belakang.
“Akan wawan cabut, tapi janji nanti diteruskan ya Tante?” kataku.
“Iya, tapi sekarang dari depan aja yah” janji tanteku.


Tubuhnya kemudian berbalik. Wajahnya sudah awut-awutan dan basah kuyup. Kemudian dia duduk diatas cucian piring sambil menghadapku. Aku mendekat, langsung kucari bibirnya dan kemudian kami berpagutan lama. Sambil kami berciuman, satu tangannya membimbing kontolku kearah liang vaginanya. Tanpa disuruh dua kali kudorongkan pantatku dibarengidengan masuknya juga kontolku.“Ahh.. oohh..” erang tanteku, ciuman kami terlepas.“Kocokkan yang cepatt wann..” pinta tanteku sambil pahanya semakin dilebarkan.“Begini Tante..” Kataku sambil mengocokkan kontolku dengan cepat.“Gila kamu Wann.. kuaatt sekalii kamuu..” sambil satu tangannya menarik satu tanganku, kemudian ditaruhnya di bagian atas vaginanya. Aku tahu mau maksudnya.“Yahh yang ituu.. teruss Wann.. ohh enakk.. Wan teeruss..” rintih tanteku ketika sambil kontolku mengocok vaginanya tanganku juga memelintir klitorisnya.“Ohh Wan, Tante hampir sampai..” tubuhnya mulai bergetar agak keras.“Aku juga hampir sampai Tante.. ohh punya Tante eenakk..” aku mulai tidak bisa mengendalikan lagi, orgasmeku tinggal sebentar lagi.“Dikeluarin dimana Tante?” tanyaku minta ijin.“Udah nggak usah mikirin itu, ayoo teruss.. didalemm jugaa nggakk Papa”“Ayoo..Tante udah diujung nihh wann..”“Ouhh.. enakk.. cepatt Wann.. yangg cepatt” rintih tanteku.“Goyang Tante, kita barengan ajaa.. oghh” orgasmeku sudah diujung.Semakin kupercepat kocokanku, tanteku juga mengimbangi dengan menggoyang pantatnya. Sambil berpegangan pada belakang pantatnya, kukeluarkan air maniku.“Aku keluarr tantee.. aughh..” sambil kubenamkan dalam-dalam.“Tante juga Wann.. oughh akhh.. gilaa.. uenakknya..” erangnya sambil jemarinya mencengkeram bahuku.Akhirnya kami berdua terkulai lemas. Kudiamkan dulu kontolku yang masih ada didalam vaginanya. Kulirik ada sedikit lelehan air mani yang keluar dari vaginanya. Seperti tersadar dari dosa, tanteku mendorong badanku.“Kamu nakal Wan, berani sekali kamu berbuat ini” sungut tanteku.“Tapi Tante juga menikmatinya kan?” belaku.Tanpa berkata apa-apa, dia kemudian turun, meraih celana dalamnya kemudian berlalu kekamar mandi. Aku berusaha mengejarnya tapi dia sudah lebih dulu masuk kamar mandi kemudian menguncinya.“Tante air di tandon tadi sudah habis loh” candaku dari luar kamar mandi tapi tidak ada balasan dari dalam.Nah itulah cerita dewasa atau cerita panas sedarah dengan tanteku, dan cerita ini memang aku tuliskan untuk anda para penikmat cerita panas

Mamaku Yang Binal

· Posted in

Namaku Ata, umurku 16 tahun, aku tinggal bersama Mamaku (42 tahun), bersama papa dan adik perempuanku yang duduk di bangku SMP.

Suatu siang aku berada di rumah hanya berdua dengan Mama. Mama sedang berbaring di dalam kamarnya, ia mengenakkan daster yang sangat tipis. Aku masuk kedalam kamar, Mama tersenyum kepadaku. Aku duduk ditepi ranjang, batang penisku mulai tegang melihat pakaian Mama yang sangat seksi. Aku memeberanikan diri menyentuh pahanya, lalu aku mengelus paha itu. Ohh.. betapa mulusnya, aku membatin dalam hati.

Mama masih membiarkan tanganku berada dipahanya. Lalu aku berbaring disampingnya. Tanganku membelai wajahnya yang cantik. "Mama cantik sekali..". kataku memuji. "Terimakasih, sayang.." Balas Mama. Aku lalu menangkap bukit kembarnya yang hampir menyembul dari balik daster. Mama terkejut, "Apa yang kamu lakukan, sayaang?" Tanya Mama. Aku masih diam, tanganku terus meremas-remas buah dadanya. Mama memejamkan mata merasakan sensasi yang aku berikan. Lalu aku dekatkan bibirku ke bibirnya, kemudian kulumat. Mama membalas dengan penuh nafsu. Mama memasukkan lidahnya kedalam rongga mulutku, air liurku ditelan tanpa ragu-ragu. Kemudian kepalaku bergerak kearah buah dadanya yang menjulang tanpa penghalang. Puting susunya kujilat dan kugigit dengan lembut. "Ssshh.. oohh.." Mama mendesis kekenakan.

"Ooohh.. teruss, Ataa.. sshh". Tanganku menjelajahi daerah selangkangannya yang masih tertutup CD dan agak basah. Lalu aku bangkit dan duduk didepan selangkangannya. Mama berbaring terlentang. CD nya kubuka, tampaklah olehku sebuah belahan yang dipenuhi oleh rerumputan hitam. Aku langsung menjilati permukaan vaginanya, lidahku menari-nari di klitorisnya. Mama semakin mendesis tak karuan merasakan kenikmatan yang diberikan oleh anaknya. "Ooohh.. sshh.. teerruss sayaanngg.. sshh". Pantatnya bergerak kesana kemari. Lidahku kumasukkan kedalam liang senggamanya. Mama semakin menjadi-jadi.

Aku lalu bangkit berdiri diatas ranjang, batang penisku sudah sangat tegang mengacung-acung, Mama berlutut didepanku, kontolku dikocok-kocok dan kemudian dimasukkannya kedalam mulutnya. Mama terus mengulum batang penisku, kadang lidahnya menari-nari diseluruh permukaan penisku.

Kemudian Mama berbaring terentang diatas ranjang, kakinya dikangkangkan dengan lebar, aku berlutut didepan selangkangannya, batang penisku kutempelkan dilubang senggamanya. Pinggulku kutekan kedepan, "bless", seluruh batang penisku masuk ke dalam vagina Mama. Ohh, ..Yeesshh.. aaghh," Mama mendesah keenakan. aku mulai mempercepat goyanganku,"ceek, ceek ceek," bunyi selangkangan kami beradu. "SShh.. Ataa.. kamu hebat sayaang..".

10 menit kemudian kami bertukar posisi, Mama dalam posisi nungging sekarang, aku berlutut dibelakangnya. Memek Mama terlihat begitu indah dari belakang. Aku memasukkan kontolku, dan mulai mengocoknya. Dinding liang senggamanya begitu lembut. "OOohh Mamaa.. memek Mama enak sekali.. oohh".

Tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari dalam penisku, aku berkata kepadanya, "Maa.. Ata mau keluar nih maa..". "Cabut kontol kamu, sayaang..". aku segera mencabut kontolku dan Mama segera menangkapnya. Penisku dihisap hisap dan dijilati. Tak lama "Crroott.. croott.. crott", cairan putih kental memancar dari penisku, Mama meminum semuanya, oohh..

"Ma, dilanjutkan lagi ya..?" "Iya donk, Mama belum keluar nih..!" Aku mengambil posisi berbaring terlentang, Mama menaiki tubuhku, badannya menghadap kearah ku. Kemudian Mama mulai memompa, memutar pinggulnya. "OOohh, ..sshh.. Mamaa". Mama terus memompa dengan gaya yang sungguh erotis.

"Ata, ..kita doggystyle lagi yuk, Mama lebih suka gaya itu", kata Mama. Kami pun langsung mengubah posisi ke doggystyle. aku mengentotnya dengan cepat. Mama mendesah desah keenakan. Ketika melihat lubang pantat Mama, aku jadi ingin mencobanya. Lalu aku mencabut kontolku dari memeknya. "Kenapa dicabut sayang..? kamu mau keluar lagi?". Tanpa banyak bicara aku langsung memasukkan batang penisku kenalam anus Mama, "OOhh.. aapa yang kau lakukan, sayaangg?". "Mama nikmati aja..". ternyata lubang pantatnya masih sangat sempit, aku terus mengenjotnya. "Uuuhh.. uuhh.. yyeess..", Desah Mama.

Tak lama kemudian, Mama mencapai orgasme, "Ata.. Mama mau keluar niih.." Aku langsung mencabut kontolku dan membungkuk ke arah memeknya. Cairan putih segar mengalir dari dalam liang vaginanya. Aku menjilat dan menelan cairan itu. Sambil menikmati cairan memeknya kontolku yang masih tegang aku kocok dan aku masih menginginkan jepitan memek Mama yang nikmat dan lembut.

Setelah Mama merasakan dan menikmati orgasme nya, aku baringkan tubuh Mama lagi di ranjang, Mama tersenyum melihat kontolku masih tegang dan keras, sambil tersenyum Mama bilang "Kamu masih kuat sayang, ayo masukin lagi aja ke memek Mama.." belum selesai dia bicara aku langsung melumat bibir Mama dan menciumnya dengan sangat nafsu begitu juga Mama yang langsung membalas ciumanku, tangan Mama mengocok kontolku yang tegang dan licin karena cairan dari memek Mama.

Dengan posisi aku di atas dan Mama terbaring dengan posisi menyamping dengan posisi kaki berlipat ke arah samping perlahan aku tusuk kembali memek Mama perlahan, dan karena memek Mama sudah basah dan kontolku juga, jadi tusukan kali ini lancar dan terasa nikmat, bless.. kontolku pun kembali masuk ke dalam memek Mamaku yang nikmat. Aku menggoyang dari atas menyodok memek Mama. Mama tampak sangat menikmatinya dan kontolku terasa sangat di jepit oleh daging lembut yang hangat dan berlendir itu.

Beberapa saat kamu menikmati posisi itu hingga aku minta ganti posisi, aku cabut kontolku dari memek Mama. aku minta Mama telentang seperti posisi pertama kami bersebadan, Mama mengerti lalu membuka kakinya lebar-lebar hingga memek Mama terlihat merekah dan seperti siap untuk kembali menelan semua kontolku. kubuka kedua pahanya, dan aku masuk di antaranya, kontolku yg tegang dan besar itu aku genggam, Mama memalingkan muka ketika melihat kontolku, lalu kontol itu aku arahkan ke memeknya yg ditumbuhi bulu-bulu hitam lebat. Aku tekan di lubang senggamanya, Mama menahan nafas dan menggigit bibir ketika kontolku pelan-pelan masuk ke dalam memeknya. Aku mendesah pelan dan meringis menahan nikmat. Jepitan dinding memek Mama terasa ketat dan berdenyut-denyut hangat. Dan dengan sekali tekan amblas sudah kontolku di dalam memeknya, kami sama-sama berpelukan dan berciuman lagi. Kontolku serasa dipijat dan disedot-sedot lembut di dalam memeknya. Kemudian aku mulai memompanya, Mama mendesah lagi dan pelan-pelan menggoyangkan pinggulnya seirama dengan kocokan kontolku mencari kenikmatan.

Aku sangat menikmati posisi ini sambil terus menggoyang. Mama tepejam menikmati ulahku, anaknya yg sedang menyetubuhinya. Tangannya memegang pinggangku, kakinya menekuk menerima tubuhku yg menyodok memeknya dengan kontolku. Payudaranya bergoncang-goncang lembut. "Sssh.. Maa.. enak banget lubangnya.." kataku seenaknya, Mama senyum dan mencubitku

Duh.. ssh.. enak bener Maa.. diapain sihh..", tanyaku penasaran. Mama nyengir.., "Ra.. ha.. si.. aa..", katanya nakal. Aku merengut manja dan terus memompa. Keringat membasahi punggungku. Aku benar-benar keenakan, dadaku makin berdebar dan pertahananku hampir jebol oleh kenikmatan lubang vagina Mamaku, sementara Mama pelan-pelan ikut menggoyang pinggul dan memainkan otot vaginanya sambil terpejam-pejam dan merintih keenakan. Dan memang, aku sudah tidak tahan lagi, dan gerakanku makin cepat, nafas makin memburu dan dengan mengerang parau, muncratlah spermaku di dalam vaginanya, crot.. crot.. crott.., dan Mama yang juga kelihatannya sudah mulai mencapai orgasme yang kedua, mengetahui aku sudah keluar, ia memutar-mutar pinggulnya kesana kemari membuat penisku ngilu dan seperti diputar-putar. Dan kemudian ia memekik tertahan sambil melentingkan tubuhnya dan terkulai lemas

Setelah itu kami berdua berbaring sambil tetap berpelukan di atas ranjang. "Kamu hebat, Ta," puji Mama. "Terima kasih Mama, kapan-kapan boleh diulang lagi ya?" "Boleh sayang, asal jangan sampai ketahuan siapa-siapa". Kami berbaring sambil saling memegang kemaluan masing-masing dengan mesra.

Esok harinya pada waktu yang sama, dimana hanya aku dan Mama yang ada di rumah. Mama sedang berada di dapur, dia sedang melap piring-piring dan gelas yang habis dicuci. Ia menggunakan daster tipis dan sangat pendek, buah dadanya menonjol dari balik daster itu, nampaknya Mama tidak memakai BH. Aku memeluknya dari belakang. Tengkuknya kucium sambil kujilat-jilat kecil sampai telingannya. "Shhttss..", Mama mendesis keenakan. "Mama cantik sekali", kataku memuji. Dia berbalik ke arahku sambil berkata, "Ata mau apa sayang..?". "Ata pingin ngerasain ngentot ama Mama lagi, seperti kemarin." Mama lalu mencium bibirku, dia melumat perlahan-lahan, semakin lama semakin bernafsu. Lidahnya dijulurkan kedalam rongga mulutku, aku mengisapnya dengan rakus. Kemudian bergantian lagi, lidahku kumasukkan ke dalam rongga mulutnya, Mama mengulum lidahku dengan penuh nafsu. Tanganku bergerak melepaskan ritsluiting dasternya, seketika itu daster itu sudah merosot kebawah. Tubuh bagian atas Mama polos, dia memang tidak menggunakan BH sehingga buah dadanya yang bulat indah itu menggantung dengan bebas.

Tanganku meremas buah dada kenyal itu, Mama mendesis perlahan. Lalu aku mengulum puting susunya, desahan Mama makin menjadi, "Ssshh.. uuhh.. terus sayang..". Lidahku menari-nari di puting susunya yang merah kehitaman dan sudah menegang.

Mama lalu melepaskan pakaianku, kemudian ia jongkok di hadapanku, batang penisku yang sudah menegang diusapnya dengan perlahan-lahan. Lidah Mama terjulur kearah lubang kecil yang ada di kepala kontolku. Mama memasukkan batang penisku ke dalam mulutnya, kemudian Mama mengulumnya. Nikmat sekali kuluman Mama, batang penisku jadi kelihatan mengkilap karenanya.

Setelah itu, Mama duduk di atas meja dapur, kakinya dibukanya lebar-lebar, lubang memeknya sangat jelas kelihatan. Aku langsung menjilati memek yang mulai lembab itu. Mama mendesah tertahan.

Lalu Mama turun dari atas meja, ia membungkukkan badannya, kedua tanggannya bertumpu di atas meja, sedangkan aku berada di belakang pantatnya. Pelan-pelan kumasukkan batang penisku ke dalam liang senggamanya, lalu aku mulai memompanya maju mundur. Mama sangat menyukai posisi ini, tak henti-hentinya mulutnya mendesah sambil menyebut namaku. Tanganku memegang pinggulnya yang kemudian aku pindahkan ke payudaranya. Walau pun sudah agak turun namun payudara Mama masih tergolong kencang dan kenyal. Sambil meremas, payudaranya kupilin dan kumainkan puting susu Mama hingga Mama makin terasa kenikmatan dengan goyangan yang makin kencang dan tubuh Mama yang bergetar bergidik saat puting payudara Mama aku pilin.

Kami tidak mengubah posisi kami sampai mencapai orgasme. Mama yang mengalami orgasme duluan, batang penisku serasa sangat basah oleh air vagina Mama, aku tidak peduli, terus kuentot liang senggamanya. Tak lama kemudian aku sampai juga. Mama langsung jongkok di hadapanku, batang penisku dikocok dan dikulumnya. Akhirnya menyemburlah spermaku kedalam mulut Mama, crot.. crot.. crot.. "Akh.. ma.. ma.. eemm.." erangku kenikmatan. Mama menelan semuanya tanpa sisa, bibit-bibit cucunya, kemudian aku menarik tubuhnya bangkit, kami saling kulum di bibir. "Ata, kamu sangat hebat, nak, sperma kamu sangat lezat." kata Mama memujiku. "Mama juga hebat, liang memek Mama sangat nikmat dan sempit." lalu kami berciuman lagi.

Saat ini aku masih rutin menyetubuhi Mama, siang kalau Papa belum pulang dan adikku juga sedang keluar, dan pembantu biasanya aku suruh belanja, atau pun malam dan tidur seranjang jika Papa pergi keluar kota. Mama sangat menikmati perlakuan anak laki-lakinya. Tak jarang kami melakukannya di mobil, baik di garasi atau di jalan di luar kota, di hotel atau bahkan kami pernah menyewa villa dan selama kami di sana kami bertelanjang ria siang dan malam dan bercinta terus, kami hanya bercinta, tidur, makan dan bercinta terus. Dan yang paling berkesan adalah saat kami bercinta di dalam kolam air hangat di luar ruangan villa dengan pemandangan langit malam dan bintang dan kami teruskan bercinta di halaman villa di atas rumput yang rapi. Mama memang sangat memuaskanku..

Ibuku Part 2

· Posted in


Wowwwww.. tubuh Ibu sangat sempurna , Buah Dada yang masih mencuat tegak menempel putting yang kemerah2an dipuncaknya, perut dan pinggang yang Ramping diikuti Pinggul dan Bokong yang padat , diantara selangkang mama tampak terlukis bibir vagina yang tipis dan bagian atasnya ditumbuhi buluh yang sangat halus, seluruh tubuhnya diliputi kulit yang halus , putih dan mulus.
Melihat wajah mama yang sangat cantik yang selelu dihiasi dengan senyum bibir tipis yang merah merekah dengan kesempurnaan tubuh seorang wanita dan sangat seksi dan secara sadar telah dipersiapkan untuk saya nikmati, tak terasa sayapun mulai membuka semua pakaian yang memang hanya tinggal kaus dalam dan yunior ini makin tegang , Ibuku sekejab meliriknya kemudian berbaring membelakangiku sambil berkata “ Peluk Mama dari belakang yah ,sayang”, kesempatan ini saya tidak sia-siakan dan kucium tengkuknya dan memeluknya serta meramas nuah dadanya dari belakang , kupeluk tubuh Mama yang mungil dan seksi serta yuniorku otomatis kususupi diantara celah bokongnya menyusuri bibir kevagina bagian bawah “Stop sampai disitu aja Ar” kata mama sambil ia mengambil posisi tertelungkup, “Wah.. gawat nih “kataku dalam hati , katanya stop tetapi kok kayaknya memberi kesempatan disetubuhi dari belakang , kesempatan ini kugunakan dengan menindih tubuh mama dan kuramas lebih keras kedua buah dadanya dari belakang, Mama kelihatannya menggeliat pasrah saja dan sambil menggoyang bokongnya memberi kesempatan dan ruang agar yuniorku dapat memasuki vaginanya, tetapi dengan posisi seperti ini , hanya kepala yunirku dapat masuk diantara celeh bibir vaginanya yang mulai berdenyut dan lembab tetapi hangat. Untuk memasukannya lebih kedalam , saya berlutut diantara kedua Pahanya, kulepas remasan dikedua teteknya lalu kuangkat pinggulnya lebih tinggi sehingga Mamaku dalanm posisi sujud dan yuniorku kutekan lebih kedalam dengan mengocoknya kedalam vagina Mama, Ow..ah.. serta rintihan tertahan dari mama terdengar dibalik bantal yang menutupi mukanya, kocokan kupercepat menyebabkan buah dadanya ikut bergoyang bergelantungan…, kusambar dan kutopang dan kuramas buah dadanya seirama dengan tumbukan dan kocokan yuniorku ke vaginya yang makin lama makin menjepit… , setelah beberapa lama , kami makin kesurupan…kubalik tubuh Mama yang mungil dan kali ini mama terlentang dan saya tertelungkup diatas tubuhnya Mulut kami bersatu saling mengisap, pelukan makin kencang dan yuniorku makin kelelap masuk kedasar vagina Mama, goyangan makin kencang membuat gesekan yunirku ke didinding vaginanya yang makin menyempit , berdenyut hangat dan makin basah karena lender, keringat kami pun berderai menyatu ,…”ow Ar…, Mama tidak tahan sayang…, uda..uadah…mau…Ow…”, “jangan dulu Mam” pintaku sambil membalikan tubuh kami berganti posisi dengan Mama diatas dan saya terlentang dibawah, kini Mama lebih aktif dengan posisi ini…, Mama makin kesurupan, terkadang melepas ciuman dan menggigit leherku, saya balik menggigit putting buah dadanya…, dan semuanya saling memberi dan menerima kenikmatan nafsu birahi , kelihatannya Mama makin tidak bias menahan lagi..tiba tiba giliran saya mendorong tubuh Mama sehingga Mama duduk diatas selangkangku dengan yuniorku masih mengeram dalam Vagina Mama , “ Mama…, “ “ya sayang” jawab Mama sambil melerai rambutnya yang acak2an dan kulihat senyum Birahi dari Mama, “Kalau Ar pingin setubuh dengan mama jangan ditolak yah Mam”, “ya sayang, kapan kapan kamu pingin, Mama selalu siap…aouww..”, “Kalau begitu Mulai Malam ini Mama harus jadi Isteriku”, “Gila kau Ar, Mana ada Anak berkawin dengan Ibunya” jawab Mama sambil menaik turunkan bokongnya membuat Yunirku makin kelelap dengan gesekan didnding vagina Mama,” sekarang ini kan kita Anak dan Mama berkawin , apasalahnya kalau kitapun jadi suami isteri dan saya tidak akan menikah dengan wanita lain selain Mama yang akan melahirkan anakku” tegasku sambil menarik tubuh Mama untuk kudekap lebih erat dan kulomot mulutnya..sehingga mama agak kesulitan bernapas dan menjawabnya”terserah kamu Ar…”,jawab Mama kenikmatan “tetapi hanya boleh satu Anak dan kamu harus menghamili Mama bulan ini atau bulan depan, Karena karena ..ow…kalau tidak……..owwwww tidak tahan mama sayannnnnnnnngggg uhfhhh..” Ibuku tidak dapat menyelesaikan kata-katanya karena karena birahi kenikmatan yang ia rasakan telah mencapai puncaknya dan Ibupun orgasme…cret—cret..akhirnya lender yang hangat dari kami berdua bercampur dalam vagina Mama ….menyebabkan kami berdua meregang …nikmat …terkulai lemas…yang masih dalam posisi berpelukan dan terlihat senyum kepuasan dibibir mama yang tipis dan sedikit membengkak…
Keesokan harinya kami terbang kembali ke LN..untuk melanjutkan kuliahku tetapi kali ini dengan Mamaku, Isteriku …dan sejak itu kami tinggal disuatu plat yang cukup mewah, tidur seranjang , walaupu cuaca musim dingin , kami lebih sering tertidur telanjang dibawah selimut tebal…
Sejak Ibu Ikut , Kami berdua diplat berstatus Suami Isteri dan juga melakukan perbuatan sebagai suami isteri, tugas saya sebelum bangun pagi yaitu mencumbu Ibu dan setelah itu Mandi bersama dan dikamar mandi, Ibu selelalu minta dicumbu berdiri, kadang-kadang Ibu menungging berpegang didinding dan tugasku menyodok vaginanya dari belakang, atau kadang-kadang kami bersetubuh dengan menggendongnya dan mengocoknya dengan menggerakan tubuhnya yang mungil naik-turun, kemudian setelah itu Ibu menyiapkan sarapan selanjutnya saya berangkat kuliah. Didepan pintu tak lupa saya kecup mesrah bibir Ibu sebelum meninggalkan Ibu sendirian atau sewaktu saya pulang dari kuliah. Kalau saya ingin istirahat siang, Ibu sering dan selalu menemani , apa saja permintaanku selalu dikabulkannya, sampai-sampai waktu Ibu Hamil 4 bulan, pun Mama masih setia dan siap melayaniku bersetubuh ,hanya saja gaya yang kami gunakan sangat lembut dan saling pengertian dan saling member kenikmatan, Kalau hari libur kami berdua berwisata menikmati panorama negeri orang sambil bergandengan tangan atau berpelukan…kadang-kadang berciuman ditaman atau bila kami pingin bersetubuh..tidaklah sulit mencari Motel …, kami berdua hidup sebagai suami isteri yang layaknya berbulan Madu walaupun sudah setahun lebih. Orang sekitar kami cuek aja dengan perbuatan seperti ini…
Yang membuat saya sangat mencintai Ibu yaitu sewaktu Ibu masuk dalam kehamilan 8 bulan sampai Minggu terakhir persalinannya, Ibu selalu tulus ihlas melayaniku sebagai suami isteri, walaupun posisi yang sangat terbatas dan boleh hanya dibilang hanya 2-3 posisi aman yaitu Ibu duduk telanjang bulat, perut buncit , diatas selangkangku dengan tubuh terlentang, tugas mama menaik turunkan pinggulnya dan kuelus perut yang makin membesar serta mengaduk biru vagina Mama dengan Yuniorku, atau saya pangku Ibu dan memasukan yuniorku ke Vagina Ibu sambil meramas teteknya dari belakang atau Ibu tidur terlentang dan saya berlutut diantara kedua pahanya sambil memasukan yuniorku ke Vagina Ibu dan mengelus perutnya yang makin membesar bergantian dengan meramas teteknya yang juga makin membesar. . Dan yang membuat kami berdua juga merasa geli dan menyebabkan kami tertawa ,kalau lagi asyknya bersetubuh kadang kadang Ibu meringis karena janin dalam perut Ibu juga bergoyang dan menendang didinding rahimnya, mungkin merasa cemburu kalau yuniorku masuk sampai kedasar vagina Ibu dan membentur kepalanya.
Dan membuat kami sangat berbahagia sewaktu Ibu melahirkan tepat 9 bulan setelah Ayah meninggal dan menurut perkiraan dokter bahwa umur janin berkisar 8 bulan, berarti bayi yang lahir itu adalah bibit dari hasil persetubuhanku dengan Ibu jadi bukan bibit dari Ayah. Awalnya Ibu gelisah , dan merasa malu karena meahirkan anak dari anak kandungnya, tetapi karena itu adalah keinginanku , Ibu akhirnya pasrah karena Ibu juga sangat mencintaiku . dan yang membuat kami sangat saling mencintai yautu kondisi Vagina Ibu tetap seperti wanita yang tidak pernah melahirkan alias pas dan sempit karena proses kelahiran anakku melalui sectio cesaria.
Nafsu birahi Ibu sangat berkobar setelah satu bulan melahirkan yaitu ketika menyusui bayiku dan selalu saja Ibu memanggilku kalau saya ada dirumah untuk juga disusui, dan lebih sering ibu menyusi dalam keadaan telanjang bulat dan meminta Vaginanya menyusui melalui yuniorku… jadinya Tree in One


Ibuku Part 1

· Posted in

2 tahun yang lalu, ayah dan ibu menyekolahkanku di LN pada salah satu perguruan tinggi terkenal , rencananya setelah itu , saya akan mengambil alih perusahaan yang selama ini ayah kembangkan, karena ayah sakit2an akibat kecelakaan dan telah berobat kemana , malah penyakitnya makin parah, selisih umur ayah dan Ibu kira2 5 tahun , Ibu kawin mudah pada umur 20 tahun, kini umurku 21 tahun dan Ibuku kira2 41 tahun
Setahun yang lalu , sewaktu saya kuiah di LN , tiba2 ada panggilan untuk kembali ke Indonesia karena ayah sakit keras alias koma tidak sadarkan diri lagi sampai meninggal, Ibuku sangat bersedih sepeninggal ayah, walaupun Ayah telah mempersiapkan segalanya termasuk rumah yang terbilang mewah, Mobil serta tabungan yang berlimpah ruah, yang dapat menghidupi kami berdua seumur hidup.
Sampai seminggu sepeninggal ayah, ibu tidak mau makan, dan tidak lagi merawat tubuhnya yang terbilang cantik dan seksi , terkadang tidak tertidur semalaman, meratap dan menagis terus menerus.., dan selama itu saya tidur seranjang dengan Ibu, menjaga menemani ngobrol dan menghiburnya, dan akhirnya saya ketahuai bahwa kesedihan ibu sebenarnya sudah mulai berkurang..hanya saja khawatir hidup sendiri apabila kelak saya kembali kuliah ke LN, “Kalau ibu takut hidup sendirian di Jakarta, ntar anak yang nemani Ibu !”, Jangan Ar..pesan Ayahmu .., kamu harus menyelesaikan kuliahmu” sela Ibu, “Kalau begitu , Ibu ikut aja dan sekalian Nungguin Ar sampai selesai kuliah” kataku singkat, “Tapi Ar , siapa yang ngurusin perusahaan” kata Ibu mulai berdiskusi, “Biarkan aja berjalan seperti biasanya, Cuma saja GMnya perlu ditambah mandate khusus dari Ibu Direktur dan Ibu control aja lewat teleconference“ kataku dan Ibu tersenyum pertama kali sepeninggal Ayah, “Nah gitu donk Ibu !!, Mulai sekarang harus jaga kesehatan, besok kita mengurus keberangkatan ke LN” dan Ibu hanya menganguk setuju
Sejak itu Ibu tidak lagi pernah menangis , malah kami berdua lebih banyak ngobrolnya sambil baring dan akhirnya tertidur, namun setiap tengah malam Ibu terbangun kaget dan cara satu-satunya untuk membuat Ibu tertidur kembali yaitu memeluknya dan membelai rambutnya dan terkadang mengecup dikeningnya.

Malam sebelum keberangkatan kami, ngobrol sampai tengah malam , “ Ar , sepertinya Ibu terlambat haid sudah 2 Minggu dan 2 bulan terakhir , Ayahmu menyuruhnya melepaskan kontra sepsi yang Ibu Pakai selama ini”, mungkin pemikiran ini yang menyebabkan Ibu gelisah ketakutan, “ Biarin aja Bu !!, kalau memamng terlambat berati Ar bekal punya adik donk Ma !” kataku menghibur”, “tetapi , apa kata orang Nanti, Ayahmu sudah tidak ada tetapi ibu melahirkan” sela Ibu ragu-ragu, “ yaaa Ibu !!.., Ibu bisa gila kalau mendengar kata orang sedunia, yang jelas kalau memang ada berarti itu kan anak ayah juga” kataku sambil kuraih Tubuh Ibuku makin dekat , kupeluk lebih erat dengan maksud menguragi kegelisahannya …dan..dan.. entah keberanian apa..Kukecup Bibir Ibu yang tipis…dan …dan…lagi …rupanya Ibu tidak menghindar malahan juga membalasnya.. Lamaaa… lama sekali rasanya, mulut kami bersatu saling mengisap , lidah saling melilit.., napas mama mulai sesak dan tidak teratur, dan tanganku mulai melanglang buana keseantero tubuh Mama dan rumanya Mama tidak berupayah untuk mencegahnya, saya tidak kesulitan mencapai buah dada mama yang juga mulai kenyal dan tangan mama juga tidak tinggal diam, memulai mencakar punggungku dengan kukunya yang tajam.
Kalau sampai kemarin malam, Ibu kupeluk dan kudekap karena ingin menghibur Ibu yang lagi bersedih, tetapi kali ini agaknya lain, rasanya Nikmat sekali , nikmat birahi bercinta dengan dengan seorang wanita hangat yang cantik dan seksi walaupun wanita itu adalah Ibu Kandungku. Kutindih tubuh Ibu yang mungil dan Kuregangkan selangkangnya dengan kedua lututku sehingga Yuniorku yang telah mengeras persis berhadapan dan bertumpu dengan Vagina Ibu, Walaupun yuniorku dan vaginanya dipisahkan oleh gaum tidur Ibu dan CDku, tetapi pasti Ibuku merasakan tonjolan Yuniorku…, Ibu mulai mengoyang goyangkan pinggulnya, mengikuti tekanan yuniorku dari luar gaum tidurnya. Perlahan-lahan kusingkap gaum tidurnya yang tipis dan sekali lagi Mama tidak merupayah mencegahnya, malahan pada waktu yang sama mama juga melucuti CDku, dan sakin keburunya , CDku dilucuti dengan ujung jari kakinya, dan sekarang Yuniorku serta Vagina Mama bebas tanpa halangan…

Suatu perasaan yang sangat aneh namun menjanjikan kenikmatan yang sebelumnya tidak pernah kurasakan yaitu Ibuku telah bersedia kucumbu dan kusetubuhi .
Perlahan-lahan kukendorkan tekanan pada bokongku dan mengarahkan kepala yuniorku ke vagina mama, Mama pun menyesuaikan gerakanku dengan menghentikan gerakan bokongnya dan member kesempatan kepala yuniorku berkubang kevaginanya, Sewaktu Kepala yuniorku membelah Vagina Mama , kurasakan vagina mama berlendir , hangat dan berdenyut.., kuperberat tekanan bokongku dan dengan sendirinya yuniorku tertelan dan terhisap oleh vagina Mama sampai kedasarnya…Kuaduk Vagina Mama dengan menaik-turunkan bokongku, makin lama makin cepat dan Mama mengimbangi dengan goyangan naik turun dan memutar terkadang yuniorku hampir terlepas tetapi selalu diimbangi oleh ketangkasan Mama dengan kedua kakinya melilit tubuhku.. Mama mulai mendengus dan merintih kecil.., agar tidak terdengar oleh pembantu kututup mulut mama dengan mulutku menambah kenikmatan yang lain dari pada yang lain karena wanita yang kucium, kupeluk dan kucumbu serta kusetubuhi ini adalah Ibu Kandungku …
Tiba-tiba Mama mengankat bokongnya tinggi-tinggi dan menggesernya kesamping kanan menyebabkan yuniorku terlepas dan dengan cepat Mama menyambar yunirku dengan tangannya dan menolaknya …” Ar tidak boleh begini …” lalu ia membalikan tubuhnya membelakangiku dan menangis kecil..dan membenamkan mukanya dibawah bantal…mungkin penuh penyesalan dan Malu. Sayapun kaget , Napsu birahi yang telah menyeliputiku tiba2 sirna , bagaikan kenikmatan yang sudah hampir sampai puncaknya tiba2 terlepas dan terhempas hilang dan akhirnya diliputi ketakutan…dan perasaan berdosa

Kami berdiam membisu entah berapa lama .. dan pasrah akhirnya terucap kata-kataku “ Maaf Ibu , Ar sangat khilaf …. dan merayu Ibu”, dan berjuta kata2 penyesalan ingin saya ucapkan pada Ibuku namun tak satupun kata yang terdengar, dan selang beberapa menit akhirnya Ibu bebalik “Kamu tidak bersalah Ar, Ibulah yang tidak tahan dirayu oleh Anak sendiri yang Nakal” kata ibu sambil tersenyum “ Anggaplah yang telah terjadi adalah suatu kecelakaan” sambungnya “Lain kali kalau Mau Cium Bibir Ibu, jangan tiba-tiba yah!!…… ei..kayaknya kamu sudah banyak pengalaman bersetubuh dengan perempuan yah!!” ,sambung Ibu, “Sumpah dech ..Ibu!!! , baru ini yang pertama kali dengan Ibu” kataku singkat , “Oh ya!!..lagian Pionmu gede amat saying..”Kata mama sambil meraba yuniorku yang mulai mengkerut.”lhat nih..udah mengkerut tetapi segedean ini wow..”, “ ich Mama , malah mulai merangsang “ kataku kegelian , siapa sangka Mamaku mulai mempermainkan yuniorku yang mulai mengeras kembali.”tetapi Malam ini jangan dilanjutkan yah, Ar boleh peluk dan Cium Mama sepuasnya tetapi pionmu jangan dimasukan keVagina Mama Ok!!, takutnya akan mengganggu calon adikmu didalam rahim Ibu”, Kata Ibu sambil membuka gaum tidurnya sehingga Ibu tampak bugil .
(bersambung....)

Amir Anakku Tersayang

· Posted in

Cerita ini sebuah kisah nyata yang tempat kejadian, nama semuanya di samarkan. Dada pemilik cerita akan plong, setelah bercerita. Itu pun dia ceritakan setelah kematian suaminya setahun lalu.

Wanita itu, sebut saja Nenny, mempunyai seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan berusia 14 dan 11 tahun. Setelah itu dia ikut KB dengan IUD. Memang dia tak pernah kontrol, karena menurutnya IUD itu akan aman selamanya. Suaminya Herman selalu ke luar kota membawa truk luar kota. Terkadang mau dua mingu sekali dia baru pulang. Nenny pun membuka warung kecil-kecilan di rumah dan warung serba adanya, makin berkembang. Anaknya, terutama anaknya Amir (14 tahun) selalu membantunya.
Wanita berusia 34 tahun selalu saja horny dan dia selalu menggosok-gosokkan jari tangannya ke dalam vaginanya. Terlebih saat pembeli sepi di warungnya. Sering kali, dia kepergok oleh Amir anak laki-lakinya. Mulanya, Nenny malu, lama kelamaan, dia hanya tersenyum, bila anak-laki-lakinya itu memergokinya. Amir juga tersenyum, bila melihat tingkah ibunyaitu. Dia sudah kelas 2 SMP.

Siang menjelang sore, saat sepi pembeli, Nenny kembali mengelus vaginanya dengan jarinya. Saat itu, Amir meliriknya dan tersenyum. Saat bersamaan, di sebuah sudut warung, Amir pun mulai mengelus penisnya. Nenny meliriknya pula. Keduanya tersenyum.
"Kamu punya sudah besar ya, Mir?" demikian Nenny memulai pembicaraannya sembari terus mengelus-elus klitorisnya. Amir memperlihatkan penisnya. Tak seberapa besar. Biasa-biasa saja. Amir yang duduk di tumpukan karung beras dan bersandar pada karung lainnya, semakin menurunkan celananya, memamerkan penisnya pada sang ibu. Hal inilah membuat Nenny tak mampu membendung nafsu gilanya. Cepat dia lepas celana dalamnya, kemudian mendatangi putranya. Langsung saja Nenny mengangkangi kedua kaki Amir, kemudian Nenny menyingkap roknya yang kembang dan menangkap penis Amir.
"Mau diapai Bu?" Amir agak heran dalam pertanyaannya.
"Udah kamu diam aja. Nanti kami tau sendiri," kata Nenny. Dituntunnya penis itu ke arah vaginanya, kemudian Neny menekankan tubuhnya, hinga dengan cepat penis anaknya itu amblas ke dalam pukinya. Cepat dia tuntaskan nafsuna yang membuncah-buncah itu, sampai akhirnya dia orgasme. Setelah itu, dia mencabut dirinya dan kembali ke tempat duduknya semula. Sementara Amir, masih merasakan kenikmatan yang tertunda. Dia seperti sangat kecewa. Nenny tau itu.
"Nanti malam, aja ya diteruskan. Jangan negmbek ya..." Nenny merayunya. Amir diam saja dalam kekecewaannya.
"Tapi kamu tak boleh ceriota kepada siapapun juga. Mengerti," ucapan Nenny antara rayuan dan ancaman. Amir mengangguk.
Pukul19.00, warung metreka tutup. Usai makan malam, Amir dan adiknya mengerjakan PR sekolah. Saat itu, Nenny ingin mengulangi kembali, karean mendapatkankenikmatan tersendiri. Ukuran penis yang tak seberapa ityu, mampu membuatnya puas, karena suaminya sudah dua minggu tak pulang. Nenny memang sangat getol, jika bersetubuh dan suaminya selalu kewalahan.
Nenny tersenyum melihat putri bungsunya ketiduran di meja belajar. Cepat diangkatnya putrinya itu ke tempat tidur. Keluar dari tempat tidur, dia tersenyum pda Amir. Dia duduk bersisian di kursi Amir. Tangannya langsung meraba penis Amir dengan memasukkan tangannya ke dalam celana. Penis itu langsung bangun dan mengeras. Setelah dijamin semua pintu terkunci, dia membawa Amir ke kamar tidurnya. Cepat ditelanjanginya anaknyaitu. Cepat mula dikulumnya penis yang sudah mengeras itu.
"Bagaimana... Enak?" Nenny berbisik. Amir tak membuka matanya, malah ingin hal itu diteruskan. Saat itulah, Nenny naik ke tempat tidur, meminta Amir menaiki tubuhnya. Amir serta merta menyetubuhinya. Saat di atas tubuhnya, Nenny meminta agar Amir mengisap dan mengulur pentil teteknya. Amir melakukannya dan terus memompanya. Neny tak mau kehilangan momen dan dia terus menguyang tubuh Amir dari bawah, sampai dia orgasme. Setelah orgasme ditungunya Amir menyemprotkan spermanya, sampai Amir pun terkulai.
Setelah membersihkan Amir, Nenny kembali ke kamar tidurnya, dan tidur bersama putri bungsunya. Esok harinya, kelihatan Amir tertunduk malu-malu, tapi Neny cepat mentralisir keadaan, memeluk Amir dan si putri bungsu bersamaan dan mengantarnya ke halaman rumah untuk pergi ke sekolah.
Sepulang sekolah, Amir masih kelihatabn malu-malu pada ibunya. Nenny mengerti hal itu, Nennylah yang memulai pembicaraan.
"Bagaimana tadimalam? Enak?" bisik Nenny ke telinga Amir. Amir tersenyum.
"Kapan-kapan lagi ya?" rayu Nenny.
"Kenapa tidak nanti malam lagi, Bu?" Amir menekankan. Nenny tersenyum. Dia pun mengangguk. Jika warung sepi, Amir selalu diminta mengisap pentil teteknya dan Nenny pun mengelus-elus penis anaknya itu. Jika ada pembeli, cepat Nenny melepaskan isapan Amir, kemudian menaikkan baju kaosnya dan melayani pembeli. Sementara Amir tetapduduk di sudut warung.
Amir sangat senang, jika dalam empat atau lima hari ayahnya di rumah, kemudian pergi lagi membawa truk. Dia akan bisa bermesraan dengan ibunya. Amir akan merasa kesal, bila ayahnya ada di rumah. Amir selalu mendapat jatah, setidaknya mengisap tetek. Sampai akhirnya Amir pun terbiasa menjilati vagina ibunya yang dicukur rapi dan dicuci bersih.

Sampai akhirnya, Neny tidak haid selama tiga bulan. Mulanya, dia mengira keterlambatan yang sering dialaminya. Tapi setelah dia merasakan ada gejala kehamilan, dia mulai gugup. Dia sudah siap meghadapi resiko apapun juga.
Suatu malam, hal ityu dilaporkannya pada suaminya, kalau dia hamil. Dia meminta suaminya membawanya periksa ke dokter. Berdua mereka memeriksakannya. Dokter menyatakannya hamil. Wajah Nenny pucat, tapi justru suaminya tersenyum gembira, bakal punya anak lagi. Terlebih mendengar penjelasan sang dokter, IUD yang kelamaan tidak dikontrol, justru bisa membuat kehamilaan. SDuami Nenny memeluknya dan tersenyum. Nenny pun plong dadanya.
Suaminya kembali pergi ke luar kota. Kehamilannya itu diceritakannya pada Amir. Amir yang hampr naik ke kelas tiga itu bengong. Dengan hati-hati Nenny menceritakan, kalau akan yang dikandungnya itu adalah anaknya. Mereka berjanji untuk tidak menceritakan kepada siapapun juga. Amir mulai mengerti dan tenang.
"Jadi akau akan punya anak, Bu?"
"Ya. Tapi kamu harus tetap memanggilnya adik ya." rayu ibunya dengan nada keras mengingatkan. Amir tersenyum dan mengangguk.
Beberapa bulan kemudian, anak mereka lahir, seorang laki-laki yang sehat. Tidak cacat dan kelihatan dari tangisnya dengan nyaring.
Saat anak itu berusia 4 tahun 7 bulan, Amir baru lulus SMA tapi tidak meneruskan kuliah. Amir memilih berdagang saja di pasar membuka sebuah kios. Neny hamil lagi. Lagi-lagi anak itu adalah anaknya denganAmir. Lagi-lagi pula suaminya bahagia, Nenny hamil lagi. Saat kehamilan Neny ke empat bulan, suaminya terserodok KA dan tewas, karena salah perhitungan. Saat melintas rel kereta api yang tak berpintu itu, dia mengira masih mampu mendahuli KA. Apa daya mesin mati, saat kepala truk berada di antara dua rel.
Amir tidak terkejut. Dia hanya sebentar sedih atas kematian ayahnya. Dia melanjutkan persetubuhannya dengan ibunya, sampai anak kedua itu lahir.
Warung di rumah berkembang ddengan baik dan kios Amir di pasar juga berkembang dengan baik. Amir dan ibunya menyekolahkan seorang adik perempuannya dan anak laki-lakinya serta seorang anak laki-laki lainnya yang masih balita.
Untung waktu melahirkan, dokter yang tidak meminta surat persetujuan dari suami, hanya melihat dari usia Nenny, akhirnya Nenny mengalami operasi kecil, menutup peranakan Nenny secara permanen agar tak bisa hamil lagi. Kini usia Nenni sudah 40 tahunan, namun persetubuhan itu terus berlanjut secara rahasia. Ya. Rahasia persetubuhan dan sekaligus rahasia hidup dan kehidupan.

Aku dan Anakku

· Posted in

Hari itu, aku mengikuti lintas alam keluarga yang diselenggarakan oleh perkumpulan di mana aku menjadi anggotanya. Diharapkan setiap peserta terdiri dari suami dan isterinya. Tetapi dengan alasan yang dapat diterima panitia, ada beberapa suami yang didampingi anak gadisnya dan ada juga beberapa isteri yang didampingi oleh puteranya. Aku termasuk di antaranya karena aku harus didampingi oleh anak lelakiku Hendro yang berusia 17 tahun dan sudah duduk di bangku Kelas II SMA. Ini terjadi karena suamiku sejak seminggu yang lalu sedang tugas di luar kota mengikuti training Kepala Group Shift. Training itu akan berlangsung selama sebulan.
Pada pukul 16.00 WIB tepat, rombongan dilepas panitia untuk melakukan jalan lintas alam melewati hutan yang sangat lebat dan yang ada hanya jalan setapak, yang biasa dilalui oleh orang desa sekitar untuk mengambil hasil hutan ataupun air nira. Pada waktu panitia melakukan survei mengenai kondisi perjalanan, diperkirakan bahwa berdasarkan perkiraan atas kondisi peserta, diharapkan semua peserta dapat melintasi rute tersebut paling lama 3 jam, sehingga paling lambat pada pukul 19.00 WIB seluruh peserta diharapkan sudah mencapai finish. Aku dan Hendro berada paling depan sekali, karena di samping kami memang peserta nomor 1, Hendro juga sangat bersemangat dalam melakukannya, sehingga semangatnya menjalari aku pula. Tak jarang ketika harus melewati jalan yang agak susah bagiku untuk melewatinya, Hendro menggendongku di punggungnya. Dengan demikian, kami meninggalkan peserta terdekat sekitar 500 meter. Walaupun jaraknya hanya seperti itu, tapi melewatinya agak susah, karena hutan yang lebat, dan jalan yang kami lalui pun hanya jalan setapak
Setelah kurang lebih setengah jam melakukan perjalanan, tiba-tiba hujan turun dengan sangat lebatnya yang membuat kami mendengar suara para peserta yang ribut dan pontang-panting mencari tempat berteduh sesuai dengan instruksi panitia yang ikut dalam rombongan. Demikian juga halnya aku dan Hendro. Untunglah tidak jauh di depan kami ada sebuah gubug. Kami cepat-cepat masuk ke dalamnya. Di dalam gubug itu terdapat sebuah meja berukuran lebar 1 meter dan panjangnya 2 meter. Di samping itu terdapat bangku panjang. Aku dan Hendro duduk di bangku tersebut.
Aku lalu mengeluarkan bekal kami berupa air mineral dan biskuit. Kami lalu menyantapnya, menunggu hujan berhenti. Tapi kenyataannya hujan makin lama makin lebat. Panitia menghubungi kami mengatakan bahwa lintas alam dibatalkan, dan semua peserta diharapkan tetap berada di tempatnya berteduh sekarang, dan apabila nanti hujan sudah reda, baru berkumpul kembali untuk pulang. Dan pesan panitia, apabila hujan turun sampai malam, maka begitu hujan reda, peserta diharapkan tidak kemana-mana tapi menunggu panitia yang akan datang menjemput.
Dan memang benar, walaupun waktu hampir pukul 19.30 WIB dan sudah sangat gelap sekali, hujan masih tetap lebat. Suasana sangat mencekam bagiku, karena berada dalam hutan lebat dan suasana sangat gelap. Suara hujan yang sanat lebat juga kedengarannya sangat mengerikan ditambah sesekali suara petir menggelegar, sungguh menakutkan. Memang aku ditemani oleh Hendro, tapi aku tidak dapat melihatnya karena suasana sangat gelap.
“Hendro?” panggilku pelan ketakutan
“Iya Ma?” sahutnya
“Mama takut sama gelap, apa kau tidak membawa senter?” tanyaku
“Nggak ada Ma, siapa yang menyangka sampai malam begini. Huh.... hujan sialan!!” jawabnya lagi
“Mama takut Hen” ucapku dengan suara menggeletar ketakutan.
Hendro lalu menggeser duduknya mendekatiku dan memelukku, membuat aku merasa aman dan takutku hilang. Akupun ikut bergeser mendekatkan dudukku ke arah Hendro. Ada beberapa lama kami terdiam dalam posisi Hendro memeluk pundakku dan aku memeluk pinggang Hendro. Tapi tiba-tiba aku tersentak kaget, ketika tangan Hendro yang memeluk pundakku sudah menjalar dan menyelusup masuk ke dalam t-shirt yang kukenakan, bahkan ke dalam BH ku dan mulai mengelus-ngelus payudaraku.
“Hen?!” tegurku dengan suara yang sedikit keras.
Hendro tidak menyahut, tapi tangannya tidak lagi mengelus, tapi merogoh lebih jauh ke dalam BH-ku dan meraup tetekku dan meremas-remasnya dengan lembut.
“Hendro jangan! Aku ibu kandungmu!” bentakku keras dan mencoba meronta.
Aku menarik nafas lega, karena Hendro menghentikan kegiatannya. Tapi aku agak cemas, karena Hendro lalu menjauhkan duduknya dariku. Aku diam saja dan membiarkannya, karena masih marah akibat perlakuannya tadi yang benar-benar kurang ajar. Hendro juga tidak berkata apa-apa.
“Hendro, kau tidak boleh melakukan itu. Mama kan ibu kandungmu” tegurku akhirnya dengan lembut.
“Ma, aku sejak tadi sudah terangsang. Ketika Mama Hendro gendong tadi, tetek Mama kan menekan-nekan punggungku” sahut Hendro dengan suara perlahan.
“Masak kau bisa terangsang sama mamamu sendiri” kataku masih tetap dengan suara lembut.
Hendro tidak menjawab. Akupun diam. Setelah beberapa lama kami terdiam, takutku muncul lagi, karena suara hujan yang lebat dan kegelapan di sekitar kami, serta aku tidak mendengar suara Hendro.
“Hen?” panggilku cemas, dan aku makin ketakutan karena Hendro tidak menjawab. Aku menggeser dudukku mencoba menyentuh tubuhnya. Tapi walaupun aku sudah mencapai pinggiran bangku yang kududuki, Hendro tetap tidak dapat kusentuh. Berarti dia sudah bangkit dari bangku ini. Jadi kemana dia???
“Hen???” seruku panik, tetap tidak ada jawaban.
“Hendrooooo!” kembali aku berseru dengan suara yang penuh ketakutan.
“Iya Mam?” Hendro menjawab. Dari suaranya kudengar dia agak jauh dariku. Ke arah pintu gubug. Aku menarik nafas lega. Kuajak Hendro bercakap-cakap. Tapi Hendro diam saja, tidak ada menjawab sekalipun. Dalam kegelapan seperti itu, ditingkah suara hujan, membuat kudukku kembali merinding.
“Hendro, di mana kau Hen?” tanyaku dengan suara menahan tangis karena ketakutan. Kuatir sudah ditinggal pergi oleh Hendro. Tetap tidak ada jawaban. “Hendro jangan pergi Hen!” seruku lagi dengan cemas.
Tiba-tiba Hendro sudah duduk lagi di sampingku kurasakan pelukannya kembali di pundakku.
“Hendro..... Mama takut......” rintihku sambil memeluk dirinya.
Hendro tidak menyahut. Tapi kurasakan bibirnya sudah menciumi leherku dengan lembut. Aku menggelinjang kegelian. Rasa marahku kembali muncul. Tapi aku merasa serba salah. Kalau kularang, dia mungkin akan mendiamkan aku seperti tadi, sedangkan hujan ini entah kapan akan reda. Tapi kalau kudiamkan, bagaimana mungkin aku akan disetubuhi oleh anak kandungku sendiri? Aku masih diam kebingungan, dan Hendro yang melihat aku hanya diam, makin merapatkan duduknya. Tangan kanannya tetap memeluk pundakku. Aku hanya terdiam serba salah. Nafas Hendro yang makin memburu terasa panas ketika tetap menciumi leherku
Hendro lalu memutar kepalaku sehingga menghadap ke arahnya, lalu tangan kirinya menopang bagian belakang kepalaku. Bibirnya menyentuh mukaku mencari bibirku dan begitu ketemu langsung dilumatnya dengan ganas. Ciumannya membuat aku megap-megap, kudorong dia tapi hanya badannya yang sedikit menjauh. Karena tangannya menekan dari belakang kepalaku membuat lumatan bibirnya di bibirku sangat erat. Aku terpaksa bernafas melalui hidung. Karena ketika kucoba melalui mulut, jelas tidak bisa karena disekap mulut Hendro. Dan malahan begitu tadi mulutku sedikit terbuka, lidah Hendro langsung menyelusup masuk ke mulutku. Aku menggelinjang kegelian ketika ujung lidah anak kandungku ini menyapu langit-langit mulutku. Kucoba mendorong lidahnya keluar dengan lidahku. Hendro bukannya menarik lidahnya keluar dari mulutku, tapi dia menggunakan lidahnya untuk mendorong lidahku. Demikianlah lidah kami saling dorong, saling pilin dan saling piuh. Kadang-kadang memang dia tiba-tiba menarik lidahnya dari mulutku. Tapi karena saat itu lidahku sedang mendorong lidahnya tersebut, otomatis lidahku terdorong memasuki mulut Hendro. Karena aku tadi merasa geli, maka untuk membalasnya kugunakan ujung lidahku untuk menyapu langit-langit mulutnya. Hendro membiarkannya. Dengan lidahnya disapu-sapunya bagian bawah lidahku. Aku mulai menikmati permainan lidah kami yang kami lakukan dalam kegelapan hutan belantara. Ditambah lagi, Hendro kemudian menggunakan tangan kanannya untuk menarik bagian bawah T-shirt yang kukenakan ke atas, lalu BH-ku juga diangkatnya ke atas, membuat payudaraku yang sudah mulai mengeras melompat keluar dari sekapannya. Tangan kanan Hendro langsung menyambar tetekku yang sebelah kiri dan meremas-remasnya. Kadang-kadang lembut, kadang keras dan ganas. Jempol dan telunjuknya menjepit puting tetekku, dan sering diputar-putarnya seperti orang memutar tombol radio untuk mencari siaran. Aku benar-benar sangat menikmati perlakuan Hendro.
Tiba-tiba Hendro menggendongku, lalu meletakkanku berbaring di atas meja di depan kami. Dan dia langsung menindihku
“Hendro, apa yang mau kau lakukan terhadap Mammmmmmghghgh!” suaraku terhenti, karena bibir Hendro sudah melumat bibirku dengan ganas. Tangan kirinya mengangkat pinggangku, dan tangan kanannya menarik turun celana training dan sekaligus celana dalam yang kupakai. Lalu mulutnya menyerbu tetekku, sedangkan kedua tangannya meneruskan menarik turun celana dan celana dalamku sehingga menumpuk di atas mata kakiku. Lalu dia juga menurunkan celana training dan celana dalamnya sampai ke mata kakinya.
“Hendro....... ughghgh..... adduhhhhh..... ughghgh!” rintihku
Hendro diam saja, tangannya menguakkan kedua belah kakiku dan menempatkan dirinya di antaranya. Aku merinding, ketika merasakan kontolnya yang sudah sangat tegang menyentuh pangkal pahaku.
“Hennnddrrooooo..... nantiiii addaaaa orangngng dattangng!” Aku mencoba mengingatkannya.
“Hujjaannn masssihhhh derrrrassss khkhkhkhannnn Mmmma..... ssiappaaa yangngng mmmauuuu dattangh....” sahut Hendro dengan nafas yang tidak kalah memburunya. Dia kemudian duduk, lalu menarik kedua belah kakiku sehingga pahaku mengangkang lebar. Aku menunggu dengan hati yang berdebar-debar. Tangan kiri Hendro meraba-raba memekku untuk menyisihkan jembutku yang tebal yang menutupi lubang memekku. Lalu dengan jari kirinya dikuakkannya bibir memekku, dan menuntun kontolnya ke arah memekku. Aku menggeletar ketika kurasakan bibir memekku sudah menjepit ujung kontol anak kandungku. Aku tidak lagi memberontak, bahkan menunggu dengan sabar. Hendro kembali menindihku, tangannya mencari tetekku dan mulai meremasnya, bibirnya mencari dan begitu menemukan bibirku, dilumatnya dengan penuh nafsu dan kubalas dengan hangat. Aku memeluk tubuhnya dengan erat. Hendro mulai menurunkan pinggulnya, mendorong kontolnya memasuki memekku yang dari tadi sudah sangat basah. Agak sulit pada awalnya, tapi kemudian Hendro semakin lancar mendorong kontolnya. Dan akhirnya ..... slleebbbbb...... Aku hanya melenguh keras, ketika kontol anak kandungku itu sudah melesak masuk dan akhirnya terbenam seluruhnya ke dalam memekku. Pangkal paha kami menempel ketat, membuat jembut kami saling menggesek. Ketika Hendro mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, membuat kontolnya keluar masuk di dalam memekku, aku tidak lagi malu-malu. Tanganku memeluk erat tubuh Hendro Pinggulku juga mulai kugerak-gerakkan mengimbangi gerakan pinggul Hendro. Walaupun pakaian kami berdua sedikit mengganjal di antara kami. Karena T-shirtku dan BH-ku hanya diangkat ke atas, dan celana serta celana dalam kami berdua hanya diturunkan sampai ke mata kaki kami.
“Mama...... Mama.....!” kata Hendro kenikmatan, lalu menciumi leherku. Tangannya meraup tetekku dan meremas-remasnya. “Adduhhh Ma, ennnnak sekkkkaliiiiii...... Mammmmmaaaaa ..........” rintihnya penuh dengan kenikmatan sambil tetap menggenjot memekku.
“Iya Hen..... tapi jangngngannn lammma lammma nanntiii pann.....nitia keb....bur....ruuu datt...tangngng.......!” sahutku dengan nafas yang tak kalah memburu.
Hendro tidak menyahut, tapi kembali melumat bibirku. Aku benar-benar merasakan sensasi rasa yang sangat luar biasa nikmat. Memekku dientot, tetekku diremas-remas dan bibirku dilumat. Wahhhhhh, aku tak mampu lagi melukiskan kenikmatan yang sedang kurasakan. Genjotan kontol Hendro di memekku makin lama makin teratur dan khidmat. Kuimbangi dengan memutar-mutar pinggulku. Walaupun akibatnya punggungku menjadi sedikit sakit, karena tempatku berbaring hanyalah meja kayu yang sedikit kasar. Tapi kami berdua tidak perduli. Kami berdua seakan berlomba untuk mencapai puncak kenikmatan.
Tak lama kemudian, aku merasakan ada yang ingin mendesak keluar. Aku tak mampu lagi menahan diri. Tangan kiriku meremas-remas bongkahan pantat Hendro yang bergerak teratur, sementara tangan kananku mengacak-acak rambut Hendro, mataku terbeliak. Dan akhirnya..... Tanganku menjambak rambut Hendro dengan keras. Saat itulah dengan melenguh keras aku mencapai orgasme. Memekku meletupkan cairan kenikmatan, melumuri kontol Hendro yang masih bergerak teratur di dalam memekku yang sekarang menimbulkan suara seperti suara orang yang mengenakan sepatu dan berjalan di dalam lumpur.
Aku menghela nafas kenikmatan. Tapi aku lalu terpekik sesak, ketika Hendro menghunjamkan kontolnya keras-keras ke dalam memekku dan tidak menariknya lagi. Dengan cemas aku mencoba menghalangi, tapi sebelum aku sempat melakukan apa-apa, tiba-tiba craatttt......creeettttttt.......crroottttt ............. kontol Hendro mengejut-ngejut di dalam memekkku, menyemburkan air maninya yang hangat dan sangat kental dan ternyata sangat banyak, sehingga luber keluar dari memekku dan membasahi pangkal paha kami yang kini menempel sangat erat. Terasa sangat lengket. Aku kembali hanya mampu menghela nafas, menerima kenyataan rahimku menerima semburan sperma anak kandungku sendiri. Hendro sudah terkulai lemas dengan posisi masih menindihiku, tangannya tetap mempermainkan puting tetekku. Kontolnya masih terbenam seluruhnya di dalam memekku yang terasa lengket. Karena air mani Hendro yang tadi disemprotkannya di dalam memekku itu telah teraduk-aduk dengan cairan kenikmatan yang sebelumnya disemburkan oleh memekku sendiri.
Setelah beberapa lama, aku menolakkan tubuh Hendro dari atas tubuhku. Hendro menurut dan duduk, aku juga ikut bangkit duduk. Aku menarik celana dalamku ke atas, lalu menggosok-gosokkannya untuk melap sperma Hendro yang membasahi pangkal pahaku. Baru kemudian aku juga menaikkan celana trainingku. Kedua tetekku juga kumasukkan kembali ke dalam BH-ku, lalu menurunkan T-shirtku menutupinya. Hendro juga kudengar ikut merapikan pakaiannya. Kami turun dari meja itu dan kembali duduk di atas bangku tadi.
“Makasih Ma! Tubuhmu sangat nikmat sekali Ma.....” bisik Hendro setelah mencium bibirku lembut.
“Tapi kenapa kau tumpahkan spermamu di dalam tadi Hen?” tanyaku lirih
“Maaf Ma, Hendro tadi enggak mampu menahannya lagi. Maaf ya Ma?” sahut Hendro
“Iya sudah, tapi jangan bilang siapa-siapa ya?” pintaku dengan suara lemah
“Beres Ma!” sahut Hendro. Lalu kami kembali terdiam. Tapi tubuh kami saling bersinggungan, membuat aku yakin Hendro tidak meninggalkan kami.
Kurang lebih pukul 21.30 WIB, ketika hujan sudah agak reda, sesuai dengan janjinya, panitia menjemput kami dan setelah semua berkumpul, panitia hanya bisa meminta maaf, karena acara lintas alam keluarga ini tidak bisa berlangsung sesuai dengan rencana akibat turunnya hujan lebat. Kemudian dengan menggunakan bus yang sudah datang menjemput, kami diantar satu per satu ke rumah kami masing-masing.
Dengan menggunakan kunci, aku membuka pintu rumah kami. Hendro masuk dan menyalakan lampu. Aku kembali menguncikan pintu dan memasang selotannya. Baru aku mau berbalik, ketika tubuhku sudah dipeluk Hendro dari belakang. Aku mengejang karenanya. Tapi bibirnya sudah mennciumi leherku dan tangannya menangkup di atas kedua tetekku yang masih berada di dalam BH-ku dan tertutup kaus training yang kukenakan. Walaupun begitu, kedua tangan Hendro tetap meremas kedua tetekku, sambil bibirnya tetap menciumi leherku.
“Apa belum cukup yang tadi Hen?” tanyaku lirih dengan menghela nafas berat.
Hendro tidak menjawab, tapi langsung menggendongku dan membawaku masuk ke dalam kamar tidurku, serta membaringkan aku di atas ranjang. Dengan lembut dia mulai membukai semua pakaianku sampai aku benar-benar telanjang bulat di depan kedua mata anak kandungku sendiri, Aku merapatkan kedua pahaku untuk mencoba menyembunyikan memekku dan kedua tanganku menyilang di dadaku menutupi kedua tetekku. Tapi Hendro hanya tersenyum, sambil membukai seluruh pakaian yang dikenakannya sehingga dia juga sudah telanjang bulat seperti diriku. Aku merasa jengah. Tadi memang aku sudah disetubuhi Hendro. Tapi itu kami lakukan dalam gelap. Sekarang lampu begitu terang bersinar, dan kami saling menatap dalam keadaan tubuh yang bugil. Ahhhhh.......!
Hendro lalu naik ke atas ranjang, dan mulai menindihku. Menguakkan pahaku dan menempatkan pinggulnya terjepit di antara kedua pangkal pahaku. Dengan lembut dihelanya kedua tanganku dari atas kedua tetekku, lalu tangannya yang sebelah kanan mulai meremas-remas tetekku yang sebelah kiri. Aku tidak bisa melakukan apa-apa selain balas memeluk tubuh Hendro. Ketika bibirnya melumat bibirku, aku membalasnya dengan hangat dan mesra.
Tangan kiriku malah turun ke bawah dan menggenggam kontol Hendro, lalu mengelus-ngelusnya dan memijat-mijatnya juga dengan lembut. Sekali-sekali, kantong pelirnya yang kuelus-elus. Dan aku dengan cepat merasakan akibat perbuatanku. Karena kontol itu sudah sangat tegang dan keras kembali. Terasa berdenyut dalam genggamanku. Akhirnya karena aku juga merasakan memekku sudah basah sekali, maka tanganku menuntun kontol Hendro untuk menerobos memasuki memekku. Dan kami berdua secara berbareng memekik kecil penuh nikmat, ketika kontol Hendro sudah terbenam seluruhnya dengan sempurna di dalam memekku. Hendro kembali menggerakkan pinggulnya menggenjot memekku, yang kuimbangi dengan memutar pinggulku.
Kadang kuputar searah putaran jarum jam, lalu sekonyong-konyong kubalikkan arah putarannya dengan sebelumnya. Tidak jarang aku menuliskan angka delapan di kasur dengan pinggulku. Sekali-kali kungkat pinggulku tingi-tinggi ke atas justru bertepatan ketika Hendro menurunkan pinggulnya untuk menyodokkan kontolnya di memekku. Hal itu membuat hunjaman kontol di memekku terasa sangat mantap. Ujung kontol anak kandungku itu tidak hanya menyentuh tapi mampu menekan kacangan yang berada di dasar memekku.
Nafas kami saling memburu. Keringat kami juga sudah bercucuran dan menyatu, membuat tubuh kami berdua terasa licin. Tapi baik aku maupun Hendro tidak ambil perduli. Kami melakukan persetubuhan dengan hidmat dan penuh kenikmatan. Dan ketika kami akan mencapai klimaks, aku akhirnya hanya dapat mengangguk ketika Hendro memaksa untuk menumpahkan spermanya kembali di dalam memekku. Kembali rahimku diguyur air mani anak kandungku sendiri.
Setelah selesai, Hendro mau mengulangi lagi, tapi kutolak, karena kami belum mandi dan belum makan malam. Tapi aku tak bisa menolak ketika Hendro mengajak aku agar kami berdua mandi bersama. Di kamar mandi kembali Hendro menyetubuhiku dengan cara ‘doggy style’. Aku membungkuk dengan kaki terkangkang lebar, menghadap ke bak mandi. Tanganku mencengkeram bak mandi tersebut. Hendro lalu menyetubuhiku dari belakang sambil memelukku dan kedua tangannya meremas-remas tetekku yang bergelantungan dan bergoyang-goyang akibat tubuhku juga bergoyang-goyang digenjot Hendro dari belakang. Setelah ini kami selesaikan, baru kami mandi bersama.
Selesai mandi, kami makan berdua. Seperti pengantin baru, kami makan sepiring, saling suap. Setelah makan malam, kami kembali naik ke atas ranjang di kamar tidurku, dan sebelum tidur, kembali memekku dientot Hendro, sampai 3 ronde. Lalu kami berdua tidur dengan telanjang bulat sambil berpelukan. Keesokan harinya kami kembali berhubungan seks sampai dua ronde.
Hal itu kami lakukan berulang-ulang selama suamiku berada di luar kota. Bahkan setelah suamiku pulang, setiap ada kesempatan, Hendro pasti selalu menyetubuhiku. Karena setiap minggu, suamiku pasti mendapat giliran shift malam sebanyak 3 kali, berarti bertugas dari jam 8 malam sampai jam 8 ke esokan harinya. Dan setiap kali suamiku, mendapat giliran malam, maka Hendro akan datang untuk menyetubuhiku. Demikianlah, kebutuhan seksku terpenuhi dengan melayani kebutuhan seks suamiku dan anak kandungku sendiri. Dengan suamiku aku melakukannya dua kali seminggu, dan setiap kali melakukannya hanya masing-masing satu ronde. Selain itu, aku melakukannya tiga kali seminggu dengan Hendro, dan setiap kali kami lakukan selalu dua atau tiga ronde, bahkan sering juga sampai empat ronde. Pokoknya dalam seminggu, lima malam aku pasti berhubungan seks. Dan aku sangat bersyukur, sampai sejauh ini aku tidak menjadi hamil karenanya. Sebab apabila aku hamil, maka aku mungkin tidak akan mengetahui itu anak siapa. Suamiku atau Hendro anak kandungku sendiri.

Ibuku Yang Cantik

· Posted in

hai...
namaku indra...aku berasal dari kalimantan.
aku berumur 24 tahun,aku hanya tinggal berdua dengan ibuku..
ayahku meninggal karena kecelakaan,
ibuku bernama santi,umurnya 42 tahun.walaupun sudah masuk 40an,tapi ibuku masih cantik,dan tubuh ibuku masih terlihat seksi..
pertama aku biasa melihat ibuku,tapi lama-kelamaan aku merasa kalau ibuku mulai menggodaku,walau tidak secara langsung.
misalnya,dulu ibu kalau mandi tidak pernah memakai handuk kalau keluar dari kamar mandi.
suatu hari,saat aku mandi,aku menemukan tumpukan pakaian dalam ibuku.
iseng-iseng,aku ambil celana dalam ibuku,aku cium aromanya...
aku jadi horny,sambil kucium celana dalam ibuku,aku mengocok penisku.
dan saat mau klimaks,aku tumpahkan di celana dalam ibuku sambil mengerang pelan."oohh santi..",.
akupun tanpa kusadari,mulai merasa kalau aku mulai jatuh cinta sama ibuku sendiri,
ingin rasanya aku menikahi ibuku,tapi aku takut mengungkapkan.
dan ternyata,,
pada saat makan malam,ibuku bertanya.
"ndra,kamu suka nyiumin celana dalam ibu ya?"
aku kaget,sampai-sampai aku batuk.
"pelan-pelan makanya nak".
"iya bu".
ibuku kembali bertanya,,"bener kan"
aku menjawab pelan,"iya bu"
"kenapa"...."aku kan ibumu nak,"
"kar.....kar.....karena aku sayang ibu,"
"iya,ibu tau,tapi kenapa harus sampai menciumi celana dalam ibu?"
"eemmh,aku sayang ibu,aku cinta ibu,aku mau nikah sama ibu."
"HAH".......
"sadar nak,aku ibumu".
tanpa basa-basi,ku tarik ibuku kekamar..
disana aku katakan semua.
ibu diam,dari matanya menetes air mata.
ku usap airmata ibu,
ibu bicara pelan,"bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan anakku,dosa nak."
"tapi bu,aku benar-benar mencintai ibu,aku mau menjadi pengganti ayah."
"nak,ibu juga cinta kamu,tapi bukan begini caranya."
aku langsung memeluk ibu,ku cium bibirnya,kukecup,kuemut,ku lumat.
pertama ibu diam,tapi tak lama,ibu mulai membalas.
sambil berciuman buas,aku melepas daster ibuku,kulepas ciumanku,dan kutatap tubuh ibuku,aku sangat tergoda melihat tubuh ibuku yang hanya memakai celana dalam,
langsung kuremas payudara ibuku,kuemut pentil kanannya,ku remas payudara kirinya..
ibuku mendesah,"nak,pelan-pelan,ibu mau jadi istri kamu,asal kamu bisa bahagia sama ibu."
"iya bu,aku akan sangat bahagia bisa menikahi ibu,wanita yang aku cintai."
kulepas baju dan celanaku,jadi aku hanya memakai celana dalam.
kubaringkan ibuku,kuberbaring disisinya.
"bu,boleh aku memanggil namamu?"
"boleh ndra,aku terima kamu jadi suamiku."
"terima kasih sintaku sayang."
kembali aku menciumi,menjilati payudara ibuku,
kemudian turun ke perut ibu,lalu turun ke celana dalam ibuku,aku jilat,terasa basah dan asin,
ku turunkan celana dalam ibuku,dan sekarang ibuku yang melahirkan aku berbaring telanjang dihadapanku.
ku hirup aroma yang keluar dari vagina ibuku,ku mulai menjilati vagina ibuku yang basah,terasa asin,tapi begitu nikmat.
ibu mendesah,"nak,terus nak."
"santi,panggil aku ayah,karena aku sekarang adalah suamimu."
"iy ayah,terus yah,terus jilati vagina dimana kamu keluar dulu."
sekitar 10 menit aku menilati,ibuku menjerit,aku merasakan cairan hangat yang keluar dari vagina ibu,ku jilat semua.
setelah cairan itu kering kujilat,kulepas celana dalamku,dan ku berbaring disampingku,
nafas ibuku masih tersengal-sengal..
ku bisikkan kata ditelinga ibuku,"santi,jadilah istriku,ku kan membahagiakan kamu,"
"iya ayah,aku mau jadi istrimu,sebenarnya sejak kehilangan ayahmu,aku kesepian,dan jujur aku mulai mencintaimu,anakku sendiri.awalnya aku takut,dosa.tapi sekarang aku sudah siap,menjadi istri yang baik untuk kamu,indra."
setelah istirahat,akupun mulai memposisikan diri.
kuarahkan penisku tepat di gerbang vagina ibuku,ku bisikkan,"apakah istriku sudah siap".
"aku sudah siap ayah."
aku dorong pelan-pelan,kulihat ibuku meringis..
setelah setengah batangnya masuk,kudiamkan.setelah ibuku mulai diam.
langsung kuhentak hingga semua batangku masuk,ibu menjerit,"aaayyyyaaahhh,"
kembali kudiamkan,setelah ibuku kembali diam dan tersenyum..
mulai kugoyangkan batangku keluar masuk di dalam vagina ibuku,
ibuku mendesah,"aayyaahh,aku mencintaimu ayaaahh,,"
"aakkuu jugaa mencintaimu santi,,"
sekitar 15 menit,ku ganti posisiku,kusuruh ibuku menungging,aku sangat bernafsu melihat ibuku nungging.
kembali kumasukkan batangku ke vaginaku...
aku sangat menikmati saat-saat aku menyetubuhi ibuku..
sekitar 20 menit,aku merasakan kalau aku mau keluar....
ternyata ibuku juga mau keluar,,,"nak...lebih cepat...ibu sudah mau keluar..."
"aku juga santi.."
dan akhirnya,,,,,,,,crot....crot...crot.........,spermaku membasahi vagina ibuku....
"aaaahhhhhhh,santi,,trima spermaku.......aku ingin menghamilimu,aku ingin punya anak darimu...."
"iiiyyaa ayah......penuhi rahimku dengan spermamu,,hamili aku,,,aku ibuku,,juga istrimu.....
setelah spermaku habis keluar,,kudiamkan sebentar batangku didalam vaginaku..
setelah batangku mengecil,lalu kucabut...
aku berbaring disamping ibuku....ibuku berbaring didadaku,
"terimakasih santi,kau mau menjadi istriku..aku ga akan menyia-nyiakanmu.."
terimakasih juga ayah,kau mau jadi suamiku,,walaupun kau adalah anakku,aku mencintaimu sperti suamiku yang juga ayahmu......,,
dan itulah ceritaku,,,sekarang sudah 5 tahun aku menjadi suami bagi ibuku sendiri......

Mama XXX

· Posted in

Aku dodi, aku asli Ponorogo jawa timur Indonesia.aku mau menceritakan persetubuhanku dengan ibu kandungku sendiri.dan ini benar terjadi bukan hayalan,aku memeang anak yang paling bahagia di dunia ini bisa mencicipi tubuh montok ibuku. mana ibuku Rosmini juga asli Ponorogo. kalo ayahku asli Surabaya.dan aku dengan ibuku tinggal di POnorogo ayahku cuma seminggu sekali pulang ke desa, sabtu dan minggu.kejadian ini sudah lama waktu aku masih sekolah SMA. tapi sampai saat ini aku dan ibuku masih terus menjalin cinta...dan semakin hot saja...sekarang umurku 31 tahun. dan ibuku sekarang 51 Tahun.walau sudah tua tapi dia tetap bisa membuatku panas dan makin mencintainya.waktu itu ibuku masih ber umur 43 tahun tubuhnya yang montok dan sedikit gemuk sungguh merangsangku...kulitnya putih rambut ikal panjang,,,,dan aku paling suka jika lihat ibu menyanggul/mengkucir rambutnya,dan leher yang putih mulus itu membuatku inggin sekali menjilatinya,,dan sedikit ada anak rambut di tengkuk lehernya. Awal mulanya aku memang dari smp sudah punya minat inggin menyetubuhi ibuku...tp kadang kadang saju,dansetelah aku liha ibuku besselingkuh dengan teman ayahku aku jadi cemburu dan inggin sekali menyetubuhinya....ceritanya begini. Malam itu teman ayhku menamu dirumahku,tapi saat itu ayahku masih di surabaya, aku jadi curiga.awalnyaaku hanya nonton televisi,tp aku curiga dan pura pura lang sung masuk kamarku.tapi aku tidak tidur. aku keluar dari jendela dan mengintip dari samping rumah apa yang dilakukan ibu dan pak Gatot itu. aku langsung kaget setelah melihat ibuku sedang berciuman dengan pak gatot.buah dada ibuku diremas remas.....lama sekali mereka berciuman, terus akirnya inuku menyudahinya,,, dia bilang mau lihat aku dulu. aku langsung pelorotkan celanaku sambil mengocok kontolku...dan sebentar kemudian ibuku kembali keruang tamu, langsung merangkul pak gatot dan ciuman lagi sambil tanggan ibuku mengelus elus kontol pak gatot dari luar celananya. sangking aku terangsangnya dansedikit cemburu pada ibuku aku cepat sekali keluar maniku dan muncrat di tembok samping rumah...dan aku buru buru meninggalkan mereka, lalu masuk kamar dari jendela dan keluar dari pintu kamar...dan sebentar kemudian ibuku menyusulku sambil bilang,,,( le,,, pak Gatot ben turu kene yow,,,mesakne wes wengi arep muleh) "naaak pak gatot biar tidur sini ya,,,kasihan dah malam mau pulang" dan ku jawab (ojo mah isin karo tonggo tonggo..papah gak neng omah masalahe) "jangan Mah malu ma tetangga soalnya Papah gak dirumah" aku bilang gitu dan tadi aku panggil ibuku mah soalnya aku panggil mamah tiap hari. (wes to mah ndang kon muleh gak penak karo tonggo )" dah lah Mah cepat suruh pulang saja tidak enak ma tetangga" dan ibu bilang ( yowes tak kone muleh) " yaudah tak suruh pulang aja", dan sebentar kemudian aku mendengar suara moror pak Gatot, berarti dia sudah pulang pikirku. lalu ibuku melewatiku karna dia mau ke dapur,,,dan aku sungguh terangsang pollll waktu itu, pa lagi melihat lehernya yang putih mulus itu. aku langsung susul ibu ke dapur dan langsung kupeluk ibu dari belakang...dan ibuku kaget da bilang( koweke nyapoto leeee)" kamu itu kenapa to nak",,,,aku diam saja dan langsung menciumi tengkuk dan leher ibuku dari belankang. dan ibuku mau berusaha berontak dan aku ancam..(wes to mah,,,menenggo ae...aku penggen kentu karo kowe mahhh,,,,) "udah lah mah,,,mamah diam aja,,,aku pinggin ngentot kamu",,,dan ibuku kaget dengan ucapanku barusan ( kowe omong opo to lee,,,aku ibukmu low leeee....gak olehhhh,,,,,sadar yo leeeee) "kamu bicara apa to nak,,,aku ibumu tidak bolehh"....( wes to mahhh,,,mamah yo pengen kentu to mau karo pak gatot,,,anggur karo aku ae mahhh)" dah lah mahhh tadi mamah juga penggen ngentot kan dengan pak gatot"...dan akirnya ibu ku diam saja dan tanganku langsung meremas susu ibuku dari belankang bibirku tak tinggal diam, terus menjilati dan membuat CUPANG di tengkuk dan lehernya.... ibuku mulai mendesis desis sambil bilang,,,(langsung ku terjemahkan bahasa indonesia aja ya prettt biar gak kebanyakan nulisnya) ooooowwwwh nakkkkk aku ibumu lo dod.....kita bisa berdosa",,,, "oooohhhh mahhhh aku sudah lama pengen Kentu dengan mu mahhhh",,,,dan wajah ibuku sedikit aku palingkan sehinga aku langsung mencium bibirnt sambil tanganku meraba raba seluruh tubuh mamahku....lalu ibuku bicara yang membuatku tidak percaya sekaligus senang, "oooooh nakk,,,,ibu sudah tua nakk,,,,dan kalo kamu penggen Ngentu ibu kamu janji jangan bilang siapa siapa ya sayanggg"...." iya mahhh aku janji,,,sambil aku baringkan ibuku di lantai dapur,,,dan aku langsung menelanjangi ibuku dan juga aku. aku langsung menindihi ibuku dan aku kulum lagi bibirnya lidahku aku masukkan ke mulut iu dan lang sung disambut dengan belitan lidah ibuku....aku pandan ibuku tersenyum manis sekali dan aku juga tersenyum....kontolku sudah ngaceng polll apa lagi terus begesekan dengan paha dan tempek ibuku....aku suruh ibuku membuka mulutnya dan dia menurut...aku langsung ludahi mulut ibuku,dan ibu langsung menelanya . dan kita langsung kuluman lagi...aku cium pipi ibuku terus geser ke telinganya aku jilat jilat lobang telinganya sampai ibuku mendsah desah hebat,... ''ooohhhh nakk ooowwwwhhhh sssssstttt" aku telusuri lagi leher ibuku dengan lidakhu aku jilat jilat anak rambut di tengkuk lehernya sampai dia mendesis panjang aku cupang cupang lagi lehernta tengkunya dan pundaknya sampai ibuku sampai...hanya dengan jilatan di leher.....lalu ibuku memegang kepalaku sambil tersenyum,,,"jangan siksa mamah nak,,,,ayo sayang" dan kurasa tangan ibuku memegang kontolku kedalam Tempiknya...dan dengan reflek aku sorong kontolku memasuki Tempik ibuku "oooowwwhhh maaaah,,,,,nikmat sekali tempikmu sayanggg"....."oooohhhhhwwwzzzzzssstttt naaaaak,,,,,Kontolmo lebih besar dari punya papahmu....." dan aku langsung hentikan genjotanku,,,sambil memarahi ibuku,,," mah!!! kalo kita lagi kentu atau berdua janggan sebut nama papah!! aku inggin hubungan kita layaknya suami istri!!!""" " iya nak maafin mamah ya sayanggg".... " panggil aku mas dodi ato sayang ato suamiku,, paham!!!.." iya suamiku mas dodi....mulai hari ini tubuhku seutuhnya milikmu mas dodi"..." ooowwwhhh ROOOSSSSSS aku sangat mencintaimu sayanggggg kamu sekarang istriku rooossss"...dan sambil aku genjot lagi kontolku,,,dan setelah 5 menit ibuku menjepit pinggangku sambil memeluku...rupanya ibuku sudah sampai,,,dan aku diamkan kontolku sambil merasakan denyutan vagina ibuku.sambil aku kulum lagi bibirnya,,,,hidungnya kupingnya, lehernya.. dan aku mulai lagi genjot vagina ibuku setelah 20 menit kemudian aku merasakan maniku mau keluar,,,"oooohhhh rossss tempikmu puenakkkk kenyallll oooohhh rosssss aku penggen kowe nduwe anak rooossss tak tokne jero yo sayanggggg"....OOOohhh masssss.....iyow tokno jero ae.....aku bojomu aku manut kok hamili,,,," ooooohhhhhhh rrrooooooosssssss.............!!!!!!!!!!!!! Crottttt crooooottttt sambi aku cupang lagi leher ibuku dan ku jilat jilat tengkuk dan pundaknya..... Lalu aku diam lama sekali sampai 10 menit,,,dan kita sambil saling peluk saling raba saling cium kulum kulum lidah,,,,tapi kontolku juga masih ngaceng dan keras....ibuku mau mengajak istirahat kayaknya, tapi dia tidak berani bilang...lalu aku ajak ibuku memasuki kamarnya dan ku kangkangkan lagi ibukudan kontolku yang masih keras ini aku masukkan lagi ke dalam vagina ibuku yang nikmat ini.....ibuku cuma tersenyam malu malu...."masih mau minta lagi ya mas",,,,,,kata ibuku " iya sayangggg kerisku masih penggen bersarang di dalalm rangkanya."...lalu aku genjot lagi pelan pelan sambil kita saling berpandangan ssetelah 15 menit kenudian ibu dan aku sma sama sampai pada puncaknya,,,,,"oooooohhhhhhhh rooossss istriku sayangggggg,,,," oooowwwhhhh mas didik ku suamiku sayng,,,,," dan akirnya aku langsung ambruk tertidur,,,begitu juga ibu... keesokan harinya aku banggun ibu sadah tidak ada di ranjang aku susul ke dapur..... aku peluk dari belakang sambil aku ciem tengkuk lehernya " selamat pagi mas dodi......ku sayang",,,,"pagi istriku sayanggggg,,,,,,,,, Mau tahu lanjutanya???? BERSAMBUNG lain kali ya karna tanganku sudah pegal mengetik dari tadi dan sekarang aku mau main lagi dengan ibuku yang sekarang jadi istriku...j

Diberdayakan oleh Blogger.

Search